JAWA TIMUR, SUDUTPANDANG.ID – Sejumlah wilayah Jawa Timur dan Bangkalan Madura, marak baliho dan spanduk penolakan terhadap calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka.
Dikutip jpnn.com, baliho dan spanduk penolakan tersebut menghiasi jalan-jalan utama hingga dusun.
Contohnya, Jl. Raya Blega Lomaer Dajah Songai, Kecamatan Blega, Kabupaten Bangkalan. Desa Karang Gayam, Kecamatan Blega.
Jl. Kalimodoso, Polehan Kec. Blimbing, Kota Malang, Jl. Muharto, Jodipan, Kec. Blimbing.
Lalu, Jl. Puntodewo, Polehan, Kec. Blimbing, Jl. Mayjend Panjaitan, Penanggungan, Kec. Klojen, Kota Malang, Jl. Pasar Besar, Sukoharjo, Kec. Klonjen, Kota Malang.
Jl. Borobudur, Mojolangu, Kec. Lowowaru, Kota Malang dan jalan-jalan pada sejumlah kecamatan di Jember.
Tidak diketahui siapa yang memasang baliho dan spanduk penolakan terhadap cawapres nomor urut 2 tersebut. Namun, narasi yang dituliskan mirip-mirip.
Contohnya, Yang Tidak Beretika Dilarang Masuk Kampung Kami Ini, Tekkak Anaen Presiden Mon Korang Ajer Paggun Ebeles, Kami Tersakiti Oleh Gibran.
Gibran, Tengate Cong! Menghina Mahfud Berarti Menghina Kita Semua.
Menurut Cak Har, warga Surabaya yang kini menetap di Bangkalan Madura, banyak yang kurang sreg dengan gaya Gibran saat debat cawapres, apalagi putra Presiden Joko Widodo itu sempat meremehkan Prof. Mahfud MD, cawapres nomor urut 3.
“Rata-rata warga Madura kurang sreg dengan Gibran, karena meremehkan lawannya yang lebih tua saat debat kemarin. Ketika Pak Mahmud diremehkan, kami orang Madura sakit hati,” tegasnya, Jumat (26/1).(06)