Sri Mulyani Minta PT SMI Refleksi Kinerja Setelah 13 Tahun Berdiri

Dok.Fotografer

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati meminta PT Sarana Multi Infrastruktur untuk melakukan refleksi di peringatan hari jadi perusahaan ke-13. Refleksi dan evaluasi dilakukan atas capaian program yang sudah dilaksanakan.

Kemudian, perusahaan diminta melihat visi ke depan dengan memahami tantangan dan peluang yang akan muncul dan merespon perubahan situasi dunia yang sangat dinamis. Bisnis proses dan instrumen yang digunakan untuk mengatasi isu yang muncul. Termasuk menangkap peluang yang bisa dimanfaatkan sebagai sebuah kesempatan.

Kemenkumham Bali

“Jadi kalau kita lihat lingkungan yang konstan berubah akan memaksa kita sebagai sebuah institusi untuk terus melakukan adaptasi terhadap cara kita bekerja,” kata Sri Mulyani dalam Peringatan HUT Ke-13 PT SMI, Jakarta, Rabu (9/3/2022).

BACA JUGA  Pelindo Multi Terminal Gelar Pelatihan Sertifikasi Loading Master

Awalnya, kata Sri Mulyani, PT SMI dibentuk hanya untuk skema KPBU proyek infrastruktur perangkat keras. Namun saat ini PT SMI sudah melakukan banyak diversifikasi pembiayaan proyek. PT SMI sudah mulai melakukan pembiayaan pada proyek manajemen pengelolaan sampah, informatika, dan bahkan konservasi energi sebagai bagian dalam penanganan isu perubahan iklim.

Dalam merespon situasi Covid-19, PT SMI juga menjadi salah satu instrumen countercyclical melalui pemberian pinjaman kepada pemerintah daerah. Tujuannya agar pembangunan di daerah tidak terhambat dan bisa dilakukan lebih cepat.

“PT SMI harus ikut menggendong sebuah misi pemulihan yang sifat dan magnitude-nya jauh lebih besar dari volume aktivitas PT SMI biasanya. Ini adalah shock bagi PT SMI, namun menjadi shock yang positif karena Anda ditantang untuk menjadi instrumen pemulihan ekonomi melalui pinjaman kepada pemerintah daerah,” lanjutnya.

BACA JUGA  Dalam Sepekan Modal Asing Masuk ke Indonesia Capai Rp 8,05 Triliun

Dia juga meminta PT SMI harus memperhatikan isu-isu pembangunan di daerah. Di antaranya mengenai penanganan stunting, eliminasi kemiskinan ekstrim, dan kesenjangan pembangunan antar daerah.(red)

 

 

Tinggalkan Balasan