BOGOR-JABAR, SUDUTPANDANG.ID – Setelah sukses mengirimkan sejumlah alumninya bekerja di Turki, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Wikrama Kota Bogor, Jawa Barat, sedang menjajaki kerja sama dengan Universitas Kepanjen di Kabupaten Malang, Jawa Timur untuk bisa menembus pasar kerja di Jepang.
“Ada delegasi berjumlah sembilan orang dari SMK Wikrama Bogor, Garut dan Banjarmasin yang berkunjung ke Universitas Kepanjen,” kata Kepala Humas SMK Wikrama, Rudy Benyamin saat di Bogor, Senin (9/6/2025).
Ia menjelaskan dalam kunjungan yang dipimpin Pembina Yayasan Wikrama Indonesia — yang menaungi SMK Wikrama di sejumah daerah di Indonesia — Ir Hj Itasia Dina Sulvianti, M.Si itu, ada delapan kepala sekolah dan wakil kepala sekolah.
Mereka adalah Iin Mulyani, Muslih, Nunuk Mujiana, Catur Budi Cahyono dan Komlasari (SMK Wikrama Bogor).
Lalu, Noor Rahmadhania dan Yunita Rahmalisa (SMK Wikrama 1 Banjarmasin) serta Kunedi (SMK Wikrama 1 Garut).
Dalam perbincangan sebelumnya, Bu Ita — panggilan karib Itasia Dina Sulvianti — yang juga konsultan senior pendidikan nasional — menyatakan bahwa mengingat saat ini kondisi ekonomi di dalam negeri yang agak kurang baik, lapangan kerja menurun dan banyak terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK), dibutuhkan inovasi dan terobosan untuk bisa menembus pasar kerja di luar negeri.
“Maka saya berusaha ‘mengekspor’ para alumni SMK Wikrama sebanyak mungkin,” tambah dosen Departemen Statistika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (F-MIPA) Institut Pertanian Bogor (IPB) University itu.
Ia menjelaskan pada periode April-Mei 2025 program perdana berhasil sembilan alumni SMK Wikrama Kota Bogor dari Bidang Keahlian Pariwisata berhasil diterima bekerja di Turki setelah dipersiapkan melalui kerja sama dengan lembaga pelatihan kerja (LPK) yang telah digandeng.
Berpijak dari itu, kata dia, maka saat ini sedang dilakukan penjajakan kerja sama dengan Universitas Kepanjen, yang memiliki program keberlanjutan bagi jurusan keahlian kepariwisataan untuk pasar Jepang, karena dari informasi yang diakses perguruan tinggi itu juga memiliki kapasitas terkait penguasaan bahasa Jepang.
“Kalau untuk pasar kerja di Turki cukup dengan penyiapan bahasa Inggris, namun untuk Jepang ada persyaratan harus bisa paham bahasa di sana, sehingga perlu kesiapan bagi calon tenaga kerja kita,” katanya.
Pihaknya berharap kerja sama semacam itu akan memiliki kekuatan dalam kaitan sinergi dan kolaborasi lembaga terkait sehingga nantinya bisa dikembangkan ke SMK-SMK seluruh Indonesia.
Melalui program ini, pihaknya juga akan bekerja sama dan mengembangkan program dengan SMK di seluruh Indonesia yang sudah bermitra dengan IDS Rumah Pendidikan Indonesia.
SMK Wikrama sendiri adalah sekolah binaan IDS Rumah Pendidikan Indonesia, yang merupakan konsultan pendidikan dan telah berhasil mengantarkan SMK Wikrama Bogor sebagai Sekolah Penyelenggara E-Learning Terbaik Tingkat Nasional (Kemendikbud, 2008), Sekolah Adiwiyata Mandiri (2012), Sekolah Model UNESCO bidang Lingkungan Hidup (2016), Sekolah Unggul dan Berprestasi (Kemendikbud, 2019).
Lalu, SMK Wikrama Bogor juga ditetapkan sebagai percontohan SMK-Pusat Keunggulan (PK_ Cyberwarriors (Kemendikbudristek 2022) dan prestasi lainnya baik di tingkat nasional maupun internasional, kata Itasia Dina Sulvianti.

Kunjungan OS Osin
Terkait dengan Jepang, Rudy Benyamin menjelaskan bahwa pada 25 Februari 2025 lalu, SMK Wikrama Bogor menerima kunjungan istimewa dari Lembaga Pengawas Sistem Pelatihan Keterampilan Teknologi Asing Asosiasi Bisnis (OS) Osin, Jepang.
Kunjungan ini dipimpin oleh Perwakilan Direktur OS Osin, Keizo Ota dengan tujuan menawarkan peluang kerja di Jepang bagi siswa SMK Wikrama Bogor.
Keizo Ota dalam kesempatan itu menegaskan bahwa Jepang memiliki banyak peluang kerja bagi tenaga terampil dari Indonesia.
Namun, ia juga menekankan bahwa salah satu syarat utama untuk bisa bekerja di Jepang adalah menguasai bahasa Jepang.
“Peluang kerja di Jepang sangat luas, tetapi yang pertama dan paling penting adalah kemampuan berbahasa Jepang. Tanpa itu, akan sulit untuk beradaptasi dan bekerja dengan baik di lingkungan kerja Jepang,” katanya.
Selain itu, ia juga memberikan motivasi kepada para siswa agar tidak ragu mengejar impian bekerja di Jepang.
Ia mengapresiasi SMK Wikrama Bogor yang telah menyediakan pembelajaran bahasa Jepang sebagai bagian dari kurikulum, sehingga dapat membekali siswa dengan keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja internasional.
Kunjungan ini, menurut Rudy Benyamin, diharapkan dapat membuka lebih banyak peluang bagi siswa SMK Wikrama Bogor untuk berkarir di Jepang serta memperkuat hubungan kerja sama antara SMK Wikrama dengan berbagai industri internasional.
Dengan adanya program seperti ini, SMK Wikrama Bogor semakin membuktikan komitmennya dalam mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia global. Semoga peluang kerja yang ditawarkan dapat dimanfaatkan dengan baik oleh para siswa dan menjadi langkah awal menuju kesuksesan di kancah internasional, katanya. (Red/02)