PADANG, SUDUTPANDANG.ID – Dinas Pariwisata (Dispar) Sumatera Barat menjadikan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin (WTBO) di Kota Sawahlunto sebagai salah satu daya tarik wisata budaya di provinsi itu.
“Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto telah ditetapkan sebagai Warisan Dunia UNESCO Bidang Heritage sejak 2019, saat ini sedang dirancang pola perjalanan wisata untuk memperkuat posisi objek wisata guna meningkatkan kunjungan,” kata Kabid Destinasi dan Industri Pariwisata Dispar Sumbar, Doni Hendra di Padang, Senin (24/10/2022).
Ia menyampaikan hal itu pada sosialisasi Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto, yang diikuti pemangku kepentingan di bidang pariwisata yaitu asosiasi, organisasi dan kelompok sadar wisata.
Doni memaparkan kawasan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto meliputi tujuh kabupaten dan kota yaitu Kota Sawahlunto, Padang, Padang Panjang, Solok, Kabupaten Solok, Tanah Datar dan Padang Pariaman.
“Dengan demikian sebagai destinasi wisata keberadaan Tambang Batu Bara Ombilin akan mengintegrasikan potensi pariwisata dengan potensi ekonomi dan sosial budaya di semua jalur yang dilewati,” katanya.
Oleh sebab itu, menurut dia, perlu komitmen bersama semua unsur pentahelix, mulai dari pemerintah, pelaku pariwisata, masyarakat, akademisi dan media.
“Selain itu tentu menjadi tanggung jawab bersama pemerintah pusat, provinsi dan tujuh kabupaten dan kota,” katanya.
Ia mengemukakan nilai jual utama yang menjadi identitas kuat kawasan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin Sawahlunto (WTBO) adalah bekas pertambangan batu bara beserta infrastruktur pendukungnya seperti kota tambang, fasilitas perkeretaapian untuk pengangkutan hasil tambang dan gudang penyimpanan batu bara dan keragaman budaya masyarakat.
“Potensi bekas pertambangan batu bara beserta infrastruktur pendukungnya dan keragaman budaya masyarakatnya tersebut merupakan salah satu faktor penting yang berpengaruh terhadap perkembangan pariwisata di kawasan WTBOS saat ini,” katanya.
“Kemudian, sebagai kawasan heritage ini menjadi salah satu wisata edukasi yang dijual, untuk itu perlu lebih lanjut disusun story telling tentang potensi wisata dan budaya sepanjang jalur Kawasan Warisan Tambang Batu Bara Ombilin,” tambah Doni Hendra. (02/Ant)