Teliti Sebelum Membeli, Ternyata Ini Bedanya Telur Ayam Konsumsi dengan Infertil

Ilustrasi

SudutPandang.id – Telur selama ini jadi salah satu bahan makanan yang wajib distok ibu rumah tangga di rumah. Pasalnya, telur sangat praktis dimasak dan harganya terjangkau serta rasanya yang enak.

Tapi, belakangan beredar telur tidak layak konsumsi beredar. Sebagai konsumen harus pintar mengetahui perbedaan antara telur biasa atau konsumsi dan telur infertil.

Kemenkumham Bali

Ada dua jenis telur, yakni telur konsumsi dan telur tetas. Telur konsumsi adalah telur yang paling banyak ditemui di pasaran. Telur ini dihasilkan oleh ayam ras petelur dan dihasilkan tanpa dibuahi ayam jantan. Jadi otomatis tidak mengandung bakal embrio.

Sementara jenis telur tetas dihasilkan oleh perusahaan pembibitan ayam (breeder). Ayam yang menetas dari telur ini dihasilkan dengan melakukan pembibitan berupa pemeliharaan induk betina dan jantan dalam rasio tertentu dalam satu kandang.

BACA JUGA  BPJS Kesehatan Sediakan PIPP Jika Pasien Terkendala di RS

Dalam proses penetasan ini akan dilakukan langkah candling atau peneropongan. Jika embrio telur terlihat maka prosesnya akan dilanjutkan namun jika telur tidak mengandung embrio maka akan dipisahkan. Telur inilah yang disebut telur infertil

Berikut hal mudah yang bisa kita pahami agar tidak salah membeli telur:

Telur Infertil

1. Warna kulit telur lebih pucat atau putih.
2. Biasanya ada titik merah di bagian dalam telur.
3. Ukuran telur infertil sama seperti telur biasa.
4. Hanya bertahan sekitar seminggu di suhu ruang.
5. Telur lebih cepat busuk.
6. Harga per kilogram jauh lebih murah dari telur biasa.

Berbahaya

ilustrasi

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tasikmalaya Tedi Setiadi menjelaskan perihal telur infertil.. Ia mengatakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan.

BACA JUGA  Cegah Covid-19, Inilah 3 Cara Tingkatkan Imunitas Tubuh

“Jika dikonsumsi jelas mengganggu kesehatan. Selain membahayakan kesehatan, dalam prosesnya, biasanya telur melalui penyemprotan dengan zat kimia,” jelas Tedi, di Kompleks Pasar Induk Cikubruk Tasikmalaya, dilansir dari Kompas.com, Selasa (9/6/2020) lalu.(red/*)

 

Tinggalkan Balasan