PEKANBARU, SUDUTPANDANG.ID – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan siap menindaklanjuti persoalan para petani kelapa sawit yang tergabung dalam Koperasi Petani Sawit Makmur (Kopsa M) Riau dengan pihak PTPN V. Erick minta adanya laporan siapa oknum PTPN V yang menzalimi petani.
Hal ini disampaikan Erick Thohir saat berdialog dan menerima pengaduan perwakilan 997 petani sawit yang tergabung dalam Kopsa M Desa Pangkalan Baru, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar, Riau, di Masjid Raya An-Nur Pekanbaru, Jumat sore (26/11/2021).
“Siapa oknumnya? laporkan ke saya,” tegas Erick Thohir.
Erick melakukan kunjungan kerja ke Riau sejak Kamis, 25 November 2021. Salah satu rangkaian kunjungan tersebut adalah mendengar aspirasi dan pengaduan para petani yang tergabung dalam Kopsa M. Mereka saat ini sedang memperjuangkan hak-haknya atas tanah dan kemitraan yang tidak sehat.
Mendengar sikap tegas Erick Thohir yang akan menindaklanjuti persoalan, tangis haru kebahagiaan terlihat di wajah lebih dari 200 orang petani saat menyaksikan langsung momen bersejarah ini.
“Kami bahagia sekali bisa bertemu langsung dengan Pak Menteri. Mudah-mudahan di hari Jumat penuh barokah ini, di Masjid Raya An-Nur ini, Bapak berkenan mendengar dan memberi solusi atas permasalahan yang kami hadapi dengan PTPN V yang telah berlangsung selama 18 tahun ini, namun sampai hari ini belum ada titik penyelesaiannya,” tutur Ari, perwakilan Kopsa M.
Selain soal lahan yang diserobot, Kopsa M juga mengadukan perihal dugaan utang fiktif yang digelembungkan oleh oknum PTPN V dalam membangun kebun petani, sehingga sebagian besar kebun gagal dibangun.
Menteri Erick Thohir tampak menyimak dengan serius semua aduan petani. Sementara para petani terlihat sangat terharu mendengar respons dari Menteri BUMN.
“Kasih tahu saya nama-namanya, akan saya tindak langsung,” kata Erick saat merespons adanya oknum PTPN V yang menyengsarakan petani-petani Kopsa M Riau.
Secara sigap, Erick Thohir pun langsung meminta nomor telepon perwakilan petani dan memberikan nomor telepon ajudannya kepada perwakilan petani Kopsa M. Dirinya berjanji akan menyelesaikan persoalan para petani Kopsa M.
Berdasarkan informasi dari para petani, lebih dari 15 tahun petani Kopsa M tidak pernah menikmati hasil kebun mereka. Pasalnya, hanya menghasilkan Rp50.000 hingga Rp100.000/bulan per hektar, padahal sejak 2003 hingga 2016 kebun petani dikelola langsung oleh PTPN V dengan skema single manajemen.
Baru sejak kepengurusan H. Anthony Hamzah dari 2017 pendapatan petani mengalami peningkatan hingga Rp700.000/bulan.
Hingga saat ini para petani Kopsa M masih terus memperjuangkan hak-haknya. Antara lain memperjuangkan dugaan penguasaan lahan oleh pihak lain, persoalan tata kelola pinjaman utang pembangunan kebun yang tidak akuntabel. Kemudian penghancuran koperasi, adu domba antar petani oleh pihak tertentu, penahanan uang hasil panen petani hingga Rp3,4 miliar, hingga dugaan kriminalisasi Ketua Koperasi dan dua orang petani lainnya.
Dengan bertemu Erick Thohir, petani Kopsa M berharap keadilan akan datang. Belasan tahun praktik buruk kemitraan PTPN V dengan Kopsa M mulai terbongkar. Mereka berharap PTPN V segera memperbaiki dan memulihkan kemitraan setara, sehat dan menguntungkan bagi pihak-pihak yang bermitra.
“Pak Menteri, kami sudah lelah. Kami berharap banyak saran dan arahan solusi dari Pak Menteri. Kami sangat percaya dengan ketegasan dan komitmen Pak Menteri untuk melakukan bersih-bersih di lingkungan PTPN sebagaimana yang pernah Bapak sampaikan di hadapan publik negeri ini,” harap Ari.
“Kami yakin sekali dengan integritas yang dimiliki Pak Menteri, Bapak dapat mengurai mana yang benar dan mana yang salah. Siapa yang jujur dan siapa yang memang korup yang menggrogoti PTPN V dan menzholimi petani,” sambungnya.
Sementara itu, pihak PTPN V belum dapat dikonfirmasi terkait persoalan ini.(tim)