Usai Kalah Dari Filipina, Agensi STY Minta Dukungan Artis Korea Agar Bertahan di Timnas

Korea
Tangkapan layar Choi Hyun-suk, penyanyi utama grup Treasure, yang berada di bawah YG Entertainment agar memberikan dukungan kepada STY. .FOTO: HO-IG @choihyunsuk.id

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Usai dikalahkan Filipina 0-1 di babak penyisihan Grup B pada ajang ASEAN CUP 2024 pada Sabtu (21/12/2024), agensi kepelatihan Shin Tae-yong (STY) mengunakan segala cara agar pelatih berusia 54 tahun itu tetap melatih Timnas Indonesia, yakni menggunakan dukungan artis.

Dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (23/12) disebutkan salah satu cara itu adalah mengajak Choi Hyun-suk, penyanyi utama grup Treasure, yang berada di bawah YG Entertainment agar memberikan dukungan kepada STY.

Kemenkumham Bali

Berbekal status Choi Hyun-suk yang memiliki 91 ribu pengikut (followers) dan punya banyak penggemar di Indonesia, plus keberadaannya di YG Entertainment sebagai agensi hiburan multinasional Koresel yang mengontrak artis-artis ternama negeri itu, seperti Eun Ji-won, 2NE1, Akdong Musician, Winner, dan Blackpink, dipastikan agensi STY secara membabi-buta ingin membangun terus citra positif bagi STY, sekaligus mengurangi tekanan akibat cara melatihnya yang tidak lagi efektif dan produktif bagi Timnas.

BACA JUGA  Bupati Asahan Serahkan LKPD Kepada BPK Perwakilan Sumut

Dalam postingan terbaru di IG @choihyunsuk.id, rapper sekaligus dancer itu mengatakan: “buat teume (temen) yang ada di Indonesia”, “tolong dukung coach shin taeyong banyak-banyak”, “aku juga bakalan berdoa buat atlet sepak bola indonesia yang dibawah pelatihan coach shintaeyong.”

Apa yang dilakukan agensi STY tersebut bukan hal baru. Berulang kali, ketika STY dalam posisi terdesak dan dikritik karena kegagalan meramu taktik dan strategi, cara melatih yang salah ketika menangani para pemain timnas yang bermain di Liga Eropa atau ketidakkonsisten dalam menyusun starting eleven Timnas, para buzzer STY yang dibina agensi tersebut langsung beraksi.

Agensi STY tersebut memanfaatkan “demam korea” yang ada pada masyarakat Indonesia, terutama pecinta sepak bola nasional, agar terus mendukung STY meskipun pelatih tersebut tidak istimewa. Mengapa STY tidak istimewa?

Ya, dalam jumpa media setelah pertandingan Indonesia vs Filpina yang digelar di Stadion Manahan, Solo, Jateng itu, STY jelas-jelas menyatakan bahwa jika dirinya membawa timnas senior ke ajang ASEAN Cup ini maka hasil juara pasti diraih.

BACA JUGA  FOKSI: Perlu edukasi intensif agar tak terjadi lagi gajah mati kesetrum

Pernyataan itu jelas menegaskan sikap plin-plan STY, serta memanipulasi fakta karena saat membentuk tim tersebut, STY punya wewenang penuh memilih siapa saja pemain yang masuk skuad.

Pernyataan itu kian menegaskan bahwa kualitas STY tidak seistimewa seperti dalam gambaran pecinta sepak bola nasional.

Dirinya tidak mampu menjadikan timnas pilihannya itu, yang mayoritas dihuni para pemain di bawah usia 22 tahun, menjadi tim yang tangguh di ASEAN Cup.

Apalagi selama ASEAN Cup, STY mencoreng catatan timnas, yakni tidak pernah menang bermain di kandang sendiri. Timnas hanya mampu bermain imbang, 3-3 melawan Laos dan kalah, 0-1 dari Filipina, yang merupakan kemenangan pertama negara itu di kandang Indonesia.

Buntut kegagalan di ASEAN Cup itu, kini peringkat Indonesia di FIFA kembali turun.

Bahkan sudah tiga kali STY menukangi timnas di turnamen sepakbola Asia Tenggara ini, hasilnya terus menurun. Timnas menjadi runner up di tahun 2020, lalu semifinal di tahun 2022, dan tahun 2024, mentok di fase grup.

BACA JUGA  Wilayah Banyumas-Jateng Dilanda Bencana Longsor dan Banjir Lagi

Atas alasan itu, sudah saatnya PSSI melakukan evaluasi total terhadap STY.

Jika STY tidak lagi istimewa dan hanya mengandalkan propaganda agensinya untuk galang dukungan melalui sosial media agar mendapat simpati dari pecinta sepak bola Indonesia, meskipun tanpa memberikan prestasi, maka ini waktunya timnas harus punya pelatih baru. (PR/02)