Berita  

Wagub DKI Jakarta Perkirakan Harga Pangan DKI bakal Melambung Imbas Perang Ukraina

Wagub DKI Jakarta Ahmad Riza Patria saat meninjau vaksinasi di kantor Kelurahan Rawasari, Kecamatan Cempaka Putih, Minggu (29/8/2021)/Foto:ist

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –  Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memperkirakan harga pangan di Ibu Kota bakal melambung lagi imbas dari perang Ukraina dan Rusia. Menurut dia, pemerintah mengimpor gandum dari Ukraina.

“Kita mengimpor bahan gandum yang besar sekali dari Ukraina. Kita juga nanti akan berdampak,” kata dia dalam rekaman suaranya, Jumat, 4 Maret 2022.

Kemenkumham Bali

Riza tak merincikan jumlah impor gandum yang kemudian dimanfaatkan pemerintah DKI untuk mengolah pangan. Hanya saja, dia menyebut, hingga hari ini stok gandum masih mencukupi.

Politikus Partai Gerindra itu menyinggung perang Ukraina-Rusia untuk mengomentari soal tingginya harga pangan di Ibu Kota. Dia menyebut ada beberapa faktor penyebab kenaikan harga tersebut. Salah satunya karena sebentar lagi bulan suci Ramadhan tiba.

BACA JUGA  Wagub DKI Beri Alasan Soal Usulan PPKM Jakarta Naik Level 3 dan PTM Ditiadakan

“Memang ini kan setiap tahun ketika memasuki bulan suci Ramadhan, Idul Fitri, Natal, Tahun Baru memang selalu saja diikuti dengan adanya peningkatan harga sembako atau pangan,” kata dia.

Pemerintah DKI, Riza melanjutkan, akan terus berupaya mengendalikan kenaikan tarif pangan. Caranya dengan menggelar operasi pasar hingga mengucurkan insentif kepada pengusaha.

Dilansir dari infopangan.jakarta.go.id beberapa komoditas mengalami penurunan dan kenaikan. Berikut harga yang terpantau di situs milik DKI tersebut: Harga beras IR 1 Rp 11.384/kg, beras IR II Ramos Rp 10.523/kg, minyak goreng kuning/curah Rp 17.375/kg, cabe merah keriting Rp 50.311, cabe merah besar Rp 50.348/kg, cabe rawit merah naik menjadi Rp 73.111/kg, telur ayam ras Rp 22.500/kg, dan bawang merah Rp 39.200/kg.

BACA JUGA  Wagub DKI Sebut 14 RT di Jakarta Masuk Zona Merah Covid-19

Sebelumnya dalam kesempatan terpisah, Gubernur Anies Baswedan mengatakan Tim Pengendali Inflasi Daerah atau TPID terus memantau fluktuasi harga pangan di Jakarta.

Tugas pengamanan pasokan pangan di Jakarta, kata Anies, dibagi menjadi dua, yakni BUMD yang bertanggung jawab mengelola pasokan dan SKPD yang bertanggung jawab mengelola permintaan.

“Ketika demand dan supply terkendali, maka harga terkendali,” katanya.

Anies menyadari ada pergeseran pasokan baik karena efek domestik maupun mancanegara. Ia mengimbau masyarakat untuk memantau harga pangan di aplikasi Info Pangan Jakarta (IPJ) agar bisa mengetahui harga rata-rata pangan di Jakarta sebelum membeli atau menjual.

 

 

Tinggalkan Balasan