Warga Munjungan Antusias Ikuti Simulasi Ancaman Bencana

Munjungan
Warga Munjungan Antusias Ikuti Simulasi Ancaman Bencana (Foto: Net)

TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID –Suasana mendadak ramai di Lapangan Desa Masaran, Kecamatan Munjungan, Kabupaten Trenggalek, pada Sabtu (26/4/2025). Sirine keras menggema, mengiringi ratusan peserta bergegas menuju titik evakuasi dalam rangka Simulasi Kesiapsiagaan Gempa Bumi dan Tsunami yang menjadi bagian dari Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional (HKBN) 2025.

Walaupun acara puncak HKBN 2025 berpusat di Nusa Tenggara Barat dan ditayangkan melalui Zoom Meeting, simulasi di Trenggalek tetap berlangsung meriah. Kolaborasi antara TNI-Polri, BPBD Trenggalek, dan masyarakat menunjukkan bahwa kesiapsiagaan bencana harus ditanamkan sejak dini, bukan sekadar teori.

Wakil Bupati Trenggalek, Syah Muhammad Nata Negara, membuka kegiatan tersebut secara resmi. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa membangun kesiapsiagaan harus menjadi budaya, bukan hanya hafalan prosedur.

BACA JUGA  Bupati: Pembangunan Trenggalek 2024 Sasar 3 Hal Penting

“Kita harus siap bergerak cepat dan tepat saat bencana terjadi. Edukasi rutin seperti ini penting agar warga lebih tanggap,” ujarnya.

Sementara itu, Danramil 0806-12/Munjungan, Kapten Inf Agus Sujiono, yang mewakili Dandim 0806/Trenggalek, Letkol Czi Yudio Aji Susanto, menegaskan pentingnya keterlibatan semua sektor dalam memperkuat ketahanan daerah.

“Simulasi ini bukan hanya latihan, tapi bentuk nyata membangun sinergi antara pemerintah, swasta, komunitas, dan masyarakat umum dalam menghadapi bencana,” tegasnya.

Selama simulasi, warga dipandu untuk memahami langkah-langkah darurat saat gempa, mulai dari berlindung di tempat aman hingga proses evakuasi ke zona bebas tsunami. Pelajar, warga desa, hingga relawan tampak antusias mengikuti setiap arahan dengan disiplin tinggi.

BACA JUGA  Bupati Trenggalek Resmikan SPBB Berskala Desa

Kepala Pelaksana BPBD Trenggalek, Drs. Stefanus Triadi Atmono, M.Si, menyampaikan apresiasinya atas semangat masyarakat Munjungan.

“Dengan simulasi ini, kita tunjukkan bahwa Trenggalek, yang rawan bencana geologi, siap meningkatkan kewaspadaan dan mempercepat respons saat bencana datang,” ungkapnya.

Acara simulasi di Trenggalek ini juga memperlihatkan koordinasi solid antara Kodim 0806/Trenggalek, Polres Trenggalek, dan BPBD. Mereka bersama-sama memastikan pelaksanaan berjalan lancar dan menyerupai kondisi nyata, sehingga peserta benar-benar memahami situasi darurat.

Momentum Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional 2025 di Trenggalek ini menegaskan bahwa membangun budaya sadar bencana adalah tanggung jawab bersama. Lebih dari sekadar pelatihan, kegiatan ini menjadi pondasi memperkuat ketahanan daerah menghadapi ancaman bencana di masa depan.(ACZ/04)