KEBUMEN, SUDUTPANDANG.ID – Taman geologi Karangsambung-Karangbolong (GKK) menjadi salah satu warisan berharga bangsa. Geopark yang terletak di Kabupaten Kebumen, Provinsi Jawa Tengah ini menyimpan bukti sejarah terbentuknya daratan di masa lampau.
Wilayah GKK merupakan fosil subduksi purba antara lempeng Australia dengan lempeng Sunda (Eurasia) pada zaman Kapur Atas Paleosen, yang lantas terangkat hingga melampaui permukaan laut dan tersingkap.
Wilayah dengan potensi geologi dan kekayaan alam yang sungguh luar biasa ini terbentang dari kawasan cagar alam geologi Karangsambung yang berada di utara sampai dengan wilayah bukit–bukit karst di pesisir selatan. Tidak hanya berharga secara geologis, GKK memiliki keindahan alam dan budaya yang tidak terbantahkan.
Melingkupi 12 Kecamatan dan 118 desa, dengan luas 543,599 kilometer persegi. Terdapat 41 (empat puluh satu) situs geologi yang menjadi situs utama di dalam Kawasan Geopark Karangsambung-Karangbolong. Situs tersebut dilengkapi oleh delapan situs biologi dan sepuluh situs budaya.
Di tahun 2019 GKK berhasil diakui sebagai Geopark Nasional. Hal ini tentu tidak luput dari kerja keras semua pihak yang terlibat. Dengan pencapaiannya menjadi Geopark Nasional, hal ini lantas memberikan dorongan untuk GKK berstatus Internasional melalui UNESCO Global Geopark (UGGp).
GKK adalah wilayah yang memiliki nilai internasional yang dapat dilihat dari keragaman geoheritage di mana di sini merupakan The Best Evidence of Plate Tectonics Theory, dibuktikan dengan ditemukannya berbagai macam batuan seperti metamorf, beku, sedimen terlengkap di Asia Tenggara, yang mana membuktikan adanya pertemuan lempeng Eurasia dan Indo-Australia pada zaman terdahulu.
Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya jenis batu Rijang yang mana batuan Rijang ini adalah jenis batuan yang berasal dari dasar samudera. Tak hanya itu, keragaman biodiversity dan geodiversiti, budaya dan tradisi unik yang tidak dimiliki oleh negara lain di dunia pun turut mendorong GKK menjadi UGGp.
2020 menjadi awal pergerakan Geopark Karangsambung–Karangbolong mempersiapkan diri menuju UNESCO Global Geopark (UGG).
Berdasarkan informasi yang dihimpun, setelah perjuangan kurang lebih dua tahun guna mempersiapkan GKK menuju UGGp di antaranya dengan mengaplikasikan tiga pilar wajib Geopark yaitu konservasi, edukasi dan pemberdayaan masyarakat secara terpadu, adanya regulasi dari DPRD Kebumen dengan turunnya Perda terkait GKK, serta menjalin kemitraan dengan berbagai pihak terkait. Berdasar keputusan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Nomor : 180/D5.1/PE.01.00/VIII/2022 yang dikeluarkan pada 30 Agustus 2022, tim Komine Nasional Geopark Indonesia (KNGI) menetapkan Geopark Karangsambung – Karangbolong sebagai peringkat pertama dari dua calon kandidat aspiring UGGp yang akan lanjut ke tahap seleksi berikutnya untuk menjadi Geopark Internasional.
Hal ini tentu tidak lepas dari dukungan berbagai pihak yang turut menyukseskan program ini di antaranya kerja sama dengan Pemda, Geopark Ijen, Perguruan Tinggi, dan pihak–pihak swasta seperti biro pariwisata.
Geopark Karangsambung Karangbolong Youth Forum (GKKYF) merupakan badan pengurus harian yang bertugas mengakselerasi keberlangsungan GKK, berharap geoprak mampu memberikan berbagai dampak positif bagi masyarakat luas.
“Saya berharap di tahun 2023 nanti resmi menyandang status Internasional karena akan memberikan banyak sekali dampak positif dan privilege bagi seluruh masyarakat dan pihak–pihak yang terlibat seperti semakin tersejahterakannya masyarakat dengan merasakan dampak ekonomi dan manfaat positif, semakin aware akan kelestarian GKK,” ungkap Riza kepada merdeka.com, Minggu (4/9/2022).