Hemmen
Berita  

Geopark Kaldera Toba Dapat ‘Kartu Kuning’ dari UNESCO

Dok.Istimewa

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menanggapi ‘kartu kuning’ yang diberikan UNESCO untuk kawasan Kaldera Toba, Sumatera Utara. Menurutnya, hal itu menjadi pengingat untuk mendorong terbentuknya sinergi dalam mengelola kawasan Kaldera Toba.

“Dengan status ‘kartu kuning’ ini menurut kami menjadi semacam bel atau alarm buat kita untuk lebih melakukan sinergi,” kata Sandi, Senin (2/10).
Dia menjelaskan, saat ini pihaknya masih menunggu keterangan resmi dari UNESCO terkait pembenahan dalam pengelolaan kawasan Kaldera Toba. “Sebetulnya apa yang di-highlight oleh UNESCO itu kita lagi menunggu teks lengkapnya,” ujar Sandi.
Meskipun mendapatkan ‘kartu kuning’ dari UNESCO, tetapi Sandi menerangkan peringatan tersebut tidak menurunkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kaldera Toba. “Dari segi kerugian belum ada yang kita catat karena tentunya yang perlu kita pastikan bahwa komunikasi dan narasi keluar bahwa kita serius menangani ini,” terangnya.

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Untuk membenahi pengelolaan kawasan Kaldera Toba, Sandi menuturkan akan mendorong kolaborasi antara Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark (BPTCUGGp) dan Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) dalam mengelola kawasan wisata geopark itu, termasuk turut melibatkan pemerintah pusat maupun daerah serta pemangku kepentingan lainnya.

BACA JUGA  Pemkot Jaksel Minta RT Pakai Aplikasi Data Warga Untuk Adminduk

“Ke depan akan lebih banyak integrasi antara kegiatan-kegiatan di Badan Otorita dan juga ke Badan Pengelola dan integrasi ini akan melibatkan pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan juga stakeholder terkait lainnya,” tutur Sandi.

Sementara itu, Direktur Utama BPODT Jimmy Panjaitan menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Utara akan menata ulang aspek sumber daya manusia BPTCUGGp sesuai rekomendasi dari UNESCO. “Dalam waktu dekat Pemprovsu menyatakan akan melakukan reorganisasi dan penyegaran SDM sesuai dengan rekomendasi yang diberikan oleh UNESCO Global Geopark,” kata Jimmy.

Sebelumnya, dalam rapat UNESCO Global Geopark di Maroko 4-5 September 2023, kawasan Taman Bumi (Geopark) Kaldera Toba mendapatkan ‘kartu kuning’ dari UNESCO. Kartu kuning itu merupakan peringatan dari UNESCO yang berarti badan pengelola wilayah tersebut tidak memenuhi beberapa kriteria yang ditetapkan.

BACA JUGA  Budaya Sehat Jamu Indonesia Jadi Warisan Budaya Takbenda UNESCO

UNESCO pun meminta Badan Pengelola Toba Caldera UNESCO Global Geopark untuk melakukan perbaikan sebelum dilakukan validasi ulang dua tahun kemudian.(03/JP)

Barron Ichsan Perwakum