WNI Jadi Tentara Bayaran Ukraina? Begini Penjelasan Dubes RI

Kedutaan Besar Rusia
ilustrasi

SUDUTPANDANG.ID – Kementerian Pertahanan Rusia merilis 10 warga negara Indonesia (WNI) menjadi tentara bayaran yang membayar ke pihak Ukraina.

Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyiarkan informasi tersebut melalui akun X @RusEmbJakarta, Jumat (15/4/2024).”Kementerian Pertahanan Rusia terus mencatat para tentara bayaran asing yang memasuki Ukraina. Untuk berpartisipasi dalam pertempuran,” tulis akun Kedutaan Rusia.

Kemenkumham Bali

Sementara Duta Besar LBBP RI untuk Ukraina Arief Muhammad Basalamah membantah informasi tersebut. “Dari perbincangan dengan kalangan alumni di sini memang enggak ada indikasi bahwa dari Indonesia,” kata Arief dikutip Pro3 RRI, Jumat (15/3/2024).

“Sejauh ini kita tidak melihat ada sinyal ke arah sana. Sejauh ini tidak ada sinyal yang ke arah sana begitu.”

BACA JUGA  Tuchel Bebaskan Pemain Jalani Liburan Sebelum Hadapi Spurs

Hingga saat ini, kata Arief, jumlah WNI di Ukraina mencapai 55 orang. Jumlah ini berfluktuatif karena beberapa di antaranya bekerja di organisasi internasional atau NJO.

Mayoritas dari WNI tersebut atau sekitar 39 orang, tinggal di wilayah Kiev. Menetap karena telah menikah dengan warga negara Ukraina.

“Sejak evakuasi pada tahun 2022 karena situasi konflik di Ukraina, sekitar 30-an warga Indonesia masih tinggal di sana. Kebanyakan karena memiliki keluarga atau ikatan pernikahan dengan warga Ukraina,” ucap Arief.

Menurut Arief, dalam situasi yang sulit, akses masuk keluar Ukraina melalui jalur darat sangat luas oleh polisi perbatasan dan tentara. KBRI Kiev tidak memiliki kewenangan untuk berhubungan dengan pihak Rusia.

BACA JUGA  Natanyahu 'Ngamuk' Selidiki 24 Tentara Tewas dalam Satu Hari

“Meskipun beberapa orang mungkin datang ke Ukraina untuk tujuan tertentu seperti bisnis. KBRI memberikan saran rute dan menyarankan agar perjalanan tidak dilakukan pada hari-hari tertentu demi keamanan,” ucap Arief.

KBRI secara terus-menerus berkoordinasi dengan pihak terkait dan memberikan bantuan. Dalam situasi darurat seperti saat ini tentara Rusia memasuki Kiev pada awal konflik.

Perbatasan darat dijaga ketat oleh pihak Ukraina, dan koordinasi dengan negara-negara tetangga. seperti bantuan Polandia, sangat penting dalam upaya evakuasi dan kemanusiaan. (06)