SIDOARJO, SUDUTPANDANG.ID –Sebanyak 10.908 Keluarga Resiko Stunting (KRS) di Kabupaten Sidoarjo menerima Bantuan pangan daging ayam dan telur tahap III.
Mereka pun memperoleh sebanyak 1 kg daging ayam dan 10 butir telur ayam. Seperti yang disalurkan kepada 2.393 KRS di Kecamatan Wonoayu di Balai Desa Mulyodadi Kecamatan Wonoayu, Senin (23/9/2024).
Acara penyaluran ini secara simbolis lewat Sekda Sidoarjo Dr. Fenny Apridawati SK.M,M.Kes bersama PT. Pos Indonesia cabang Sidoarjo.
Dalam sambutannya, Sekda Sidoarjo Fenny Apridawati mengatakan guna menekan penanganan stunting akan terus dilakukan oleh pemerintah pusat. Salah satunya dukungan program bantuan pangan daging ayam dan telur ayam. Agar tidak ada lagi stunting-stunting baru di Kabupaten Sidoarjo.
“Sebenarnya Kabupaten Sidoarjo ini stunting nya tinggal 8,1 persen, tahun lalu stunting kita 16,1 persen,” ucapnya.
Fenny berharap Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dapat segera mewujudkan zero stunting. Pemkab Sidoarjo akan berupaya memenuhi kebutuhan gizi anak-anak Sidoarjo agar tumbuh sehat dan cerdas. Dengan bantuan pangan tersebut kebutuhan protein bagi KRS di Sidoarjo akan dapat terpenuhi.
“Pemerintah memberikan bantuan protein yang tinggi ini kepada keluarga panjenengan supaya anak-anak panjenengan tidak berisiko tinggi terhadap stunting atau kurang gizi,” ucapnya.
Terakhir Fenny meminta bantuan pangan tersebut benar-benar diberikan KRS kepada buah hatinya. Daging dan telur ayam yang banyak mengandung protein dapat mencegah stunting. Dikatakannya mencegah stunting butuh dukungan masyarakat. Tidak hanya dukungan gizi dari pemerintah saja. Namun pola asuh anak sangat berpengaruh.
“Tolong juga anak-anaknya rutin dikontrol kan di Posyandu, jangan menunggu disuruh Kader Posyandu,” harapnya.
Sementara itu, Lutfi salah satu KRS Desa Candinegoro Kecamatan Wonoayu mengaku senang memperolehnya. Bantuan pangan daging ayam dan telur ayam sedikit membantu memenuhi kebutuhan protein keluarganya.
Dikatakannya, seminggu tiga kali ia dan keluarganya mengkonsumsi daging ayam. Sedangkan telur menjadi santapan keluarga setiap harinya.
“Setiap hari itu terkadang dua terkadang tiga (konsumsi telur ayam), kalau ayam seminggu tiga kali,” ucapnya.
Lutfi mengatakan dua anaknya yang berusia 2 dan 3 tahun itu memang penyuka telur ayam. Dari kecil sudah makan telur. Masakan telur dadar selalu diminta buah hatinya setiap harinya. Begitu pula dengan daging ayam. Keduanya tidak menolak bila disuapin daging ayam.
“Yang ini (sambil menunjuk anak keduanya yang digendong) sukanya ayam goreng yang disuwir, satunya lagi suka ayam goreng kentucky (ayam goreng yang dibalut tepung),” ujarnya.(ACZ/04)