BULUNGAN-KALTARA, SUDUTPANDANG.ID – Sekurangnya 100 rumah warga di Desa Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur, Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara) terendam banjir usai hujan deras mengguyur daerah itu.
Dalam keterangan yang dikutip di Tanjung Selor, Bulungan, Jumat (26/1/2024) Analis Kebencanaan Ahli Muda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kaltara, Zainuddin menyatakan jumlah rumah warga yang terendam itu masih sementara.
“Karena saat ini masih dilakukan pendataan dan penanganan oleh Pemkab Bulungan, BPBD Kalimantan Utara, aparat TNI/Polri, dan pihak desa,” katanya.
Berdasarkan catatan BPBD Provinsi Kaltara, hujan turun di Desa Mangkupadi dan sekitarnya dengan intensitas tinggi terjadi pada Selasa (23/1) hingga Kamis (25/1) 2024.
Dampaknya, air menggenangi beberapa ruas jalan tepatnya kilometer enam hingga kilometer 10. Genangan banjir juga terjadi di RT 9 dan RT 14 desa tersebut.
Banjir tersebut merendam beberapa rumah penduduk dan areal pertanian dengan ketinggian air 80 sentimeter hingga sampai 200 centimeter atau dua meter.
Hingga Kamis (25/1) pihak desa dibantu TNI/Polri setempat, BPBD Kabupaten Bulungan masih melakukan upaya evakuasi terhadap warga terdampak.
Unsur terkait telah mendirikan pusat pengungsian warga di sejumlah titik seperti di penginapan milik kepala desa serta rumah warga yang aman banjir.
Ia menyebutkan jumlah jiwa terdampak banjir berkisar 200 sampai 250 jiwa atau sekitar 50 kepala keluarga (KK).
Selain itu, kata Zainudin, dilaporkan lima unit rumah hanyut, serta 100 unit rumah terdampak, masing-masing 20 unit di RT 9, 50 rumah di RT 14, dan 30 unit di RT 2.
Kepala Desa Mangkupadi, M Halid mengatakan bantuan makanan siap saji dari Pemerintah Kabupaten Bulungan berangsur tiba di desanya dan telah didistribusikan kepada pengungsi dan warga lainnya yang terdampak.
“Saat ini kami masih terus mendata dampak banjir ini baik jumlah warga terdampak, rumah, serta areal pertanian dan yang jelas bantuan dari pemerintah daerah juga mulai masuk,” katanya.
Desa Mangkupadi merupakan wilayah administratif Kabupaten Bulungan, Kaltara.
Desa ini juga berbatasan darat dengan Provinsi Kalimantan Timur, di mana di desa ini juga menjadi lokasi pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Kawasan Industri Hijau Indonesia (KIHI). (02/Ant)
