Denpasar, Sudutpandang.id – Kapolda Bali Irjen Pol. I Putu Jayan Danu Putra, menerima kunjungan kerja (kunker) reses Komisi III DPR-RI di Gedung Perkasa Raga Garwita, Polda Bali, Sabtu (10/3/2021).
Turut mendampingi Waka Polda Bali Brigjen Pol Ketut Suardana, dan seluruh Pejabat Utama Polda Bali, Kapolres/Ta se-Bali.
Sementara dari Komisi III DPR-RI dipimpin Adies Kadir beserta anggotanya berjumlah 11 orang.
Turut hadir, Wakil Kejaksaan Tinggi (Wakajati) Bali, 6 anggota BNNP Bali didampingi BNNK se-Bali
Dalam sambutannya Kapolda Bali Irjen Pol. I Putu Jayan Danu Putra, mengucapkan selamat datang kepada Ketua Komisi III DPR-RI beserta anggota di Polda Bali.
”Hal ini sangat baik dan akan menjadi masukan kami di Polda Bali untuk tugas-tugas kedepan yang menjadi masukan buat kami,” ujar Kapolda Bali, dalam keterangannya.
Acara dibuka langsung oleh Ketua Komisi III DPR-RI Adies Kadir. Selanjutnya paparan dari Kapolda Bali, Kajati Bali yang diwakili oleh Wakajati Hutama Wisnu, dan PLT KA BNN Provinsi Bali, Elly Sri Purwa Astuti.
Pada kesempatan itu, anggota Komisi III Komjen (Purn) Adang Daradjatun, memberikan arahan tentang perlunya dilakukan pengawasan yang ketat terkait narkotika dan orang asing di Provinsi Bali.
“Meski pengawasannya sudah berpindah tangan.Terkait dengan BNNP ada beberapa wilayah rawan di Provinsi Bali seperti Seminyak, Kuta, dan Wilayah Badung, perlu dilakukan tindak lanjut,” sebut mantan Wakapolri ini.
Hal yang sama disampaikan anggota Komisi III Benny K Harman. Menurut politisi Partai Demokrat ini, Pulau Bali sangat dikenal wisatawan mancanegara.
“Disebut sebagai surganya dunia, jadi tugas Bapak Polisi di sini adalah menjaga Bali ini agar tetap kondusif dan aman dikunjungi wisatawan.Terkait dengan peredaran narkotika di Bali cukup tinggi, di Lapas juga cukup tinggi, apa tidak bisa dilakukan pemeriksaan dan penangkapan dengan menggunakan anjing pelacak?,” ujar Benny.
Dalam kesempatan tersebut , Kapolda Bali memaparkan sekaligus menjawab pertanyaan dari anggota Komisi III DPR RI terkait pengamanan masyarakat di wilayah hukum yang dipimpinnya.
Terkait dengan Tim Siber yang ada di Polda Bali baik dari Reskrim dan Inteltek juga sudah bergerak. Tim Siber kami juga sudah pernah melakukan pengungkapan baik tindak pidana perbankkan, narkotika dan lainnya.
“Untuk sidak ke Lapas terkadang sebelum masuk kita ditahan dulu oleh pihak Lapas, dan hal tersebut dicurigai diduga menjadi permainan didalam Lapas, dan saat dilakukan penggeledahan tidak ditemukan barang yang dicari,” ungkap I Putu Jayan Danu Putra.
Lulusan Akpol 1989 ini juga menegaskan, Polda Bali sudah ada SOP dengan perkara yang menyangkut dengan adat di Pulau Dewata.
“Jadi hal tersebut sudah disesuaikan dengan tata krama yang ada di Bali,” tegas Kapolda Bali.(one)