Gubernur Harap Generasi Digital Indonesia Bangun Kalbar dari Desa

Gubernur Kalbar H. Sutarmidji, S.H., M.Hum., menjadi keynote speaker acara pelantikan DPD (Gradasi) Kalbar di Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kamis (15/4)/Foto:istimewa

Pontianak, Sudutpadang.id – Kehadiran Generasi Digital Indonesia (Gradasi) memberi warna baru untuk mendorong pemanfaatan teknologi secara positif. Anak-anak muda ini diharapkan menjadi generasi yang akan membangun Kalimantan Barat (Kalbar) dari wilayah terkecil di daerah bernama desa, di masa yang akan datang.

Demikian disampaikan Gubernur Kalbar, Sutarmidji, saat menjadi keynote speaker pada acara Pelantikan DPD (Gradasi) Kalbar dan Penganugerahan Pandu Kehormatan Kepada Gubernur Kalbar, di Room Theater Gedung Konferensi Universitas Tanjungpura, Pontianak, Kamis (15/4).

Kemenkumham Bali

“Dengan adanya Gradasi ini, saya berharap bisa menjadi warna baru dalam membantu pemerintah dalam membangun Kalbar dari desa. Saya yakin dengan kehadiran teman-teman generasi digital Indonesia yang baru saja dilantik ini untuk bekerja dengan baik, dengan sungguh-sungguh sehingga kedepannya kalbar terlepas dari status desa tertinggal maupun sangat tertinggal,” ujar Sutarmidji.

BACA JUGA  Gubernur Kalbar Sentil Pengusaha Agar Bantu Penanganan Pandemi Corona

Menurutnya, teknologi informasi merupakan suatu kebutuhan manusia yang saat ini menjalani kehidupan serba cepat dan moderen. Berkaitan dengan desa mandiri, dirinya menyebut bahwa pemanfaatan teknologi informasi sangat membantu percepatan pembangunan di Kalbar.

Sutarmidji menjelaskan, Indonesia memiliki 74.953 desa. Desa itu dibagi lima kategori, yakni desa mandiri, desa maju, desa berkembang, desa tertinggal, dan desa sangat tertinggal. Sementara di Kalbar sendiri, terdapat 2.032 desa.

“Ketika saya dilantik menjadi gubernur, Kalbar itu statusnya hanya memiliki satu desa mandiri, yaitu Desa Sutra yang berada di Kabupaten Kayong Utara. Sedangkan desa sangat tertinggal di Kalbar sebanyak 669. Nah, untuk sekarang posisi kita itu desa mandiri 214 dan desa sangat tertinggal itu hanya tinggal 12 dan tahun ini target saya desa sangat tertinggal itu sudah hilang, jadi hanya ada desa tertinggal. Dan desa tertinggal itu saya harap dalam kurun waktu dua tahun ke depan sudah selesai,” jelasnya.

BACA JUGA  Bank Indonesia Bentuk Tim TP2DD se-Kalbar

Masih menurut Sutarmidji, dari 74.593 desa di Indonesia yang berstatus desa mandiri jumlahnya belum mencapai angka 5 ribu atau bahkan 10 ribu. Ia mengungkapkan, Jawa Timur menduduki peringkat teratas dengan desa mandiri terbanyak, namun persentase terbesar ada di Kalbar.

“Kalaulah kita ingin maju itu, harusnya dibangun dari desa. Karena penduduk terbesar itu hampir 60 persen semuanya berada dari pedesaan, sedangkan status desanya sangat tertinggal. Untuk mencapai desa mandiri itu ada 54 indikator, salah satunya adalah akses tekhnologi, dan harus kita akui inilah kelemahan kita sekarang,” tandasnya.

Masih kata mantan Wali Kota Pontianak dua periode ini, kebutuhan tekhnologi informasi sekarang sangat tumbuh begitu cepat. Dirinya tidak ingin apabila kebutuhan teknologi informasi di kota tidak seimbang dengan di desa. Padahal pergerakan produksi kebutuhan pangan paling tinggi di desa.

“Sumber pertumbuhan ekonomi itu juga ada di desa. Bahkan produksi-produksi, ekspor dan impor pun juga ada di desa. Pelabuhan-pelabuhan ekspor untuk Kalbar pun ada di desa, yaitu Desa Sungai Kunyikt Laut yang berada di Kabupaten Mempawah. Nah, inilah yang sekarang kita perlu lakukan sehingga kehadiran tekhnologi informasi dalam segala aspeknya harus dikembangkan juga ke desa-desa dan semakin hari semakin maju,” papar Sutarmidji.

BACA JUGA  Tegakkan Protokol Kesehatan, Kodim 1207/BS Gelar Patroli Gabungan

Di akhir pemaparannya, Sutarmidji berpesan agar generasi muda saat ini harus memiliki prinsip hidup yang kuat dan harus mampu menguasai teknologi. Bila tidak, maka pemuda pemudi saat ini akan menjadi generasi terbelakang.

“Nah, tugas Gradasi ini salah satunya, bisa mengubah generasi ‘sepok’ (kurang up to date), menjadi generasi moderen,” ujarnya berkelakar.

Ketua DPD Gradasi, Sarpandi, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalbar. Pihaknya berjanji akan membentuk Gradasi di wilayah kabupaten/kota agar bisa bekerja lebih cepat.

“Kami akan membantu pemerintah daerah dalam membangun Kalbar dari desa. Kami juga akan melakukan sosialisasi ke desa-desa, lalu melakukan pelatihan-pelatihan, sehingga aparatur di tingkat desa mampu menguasai teknologi infomasi dengan baik,” ungkap Sarpandi saat diwawancara.

BACA JUGA  Jembatan Kapuas III Masuk Daftar Proyek Prioritas

Usai pengukuhan anggota serta kepengurusan DPD Gradasi Kalbar, acara dirangkai dengan penobatan dan pemasangan rompi Pandu Kehormatan kepada Gubernur Kalbar Sutarmidji, dan Rektor Universitas Tanjungpura, Prof. Garuda Wiko. Dilanjutkan dengan penyerahan bendera berlambang Gradasi kepada Ketua DPD Gradasi Kalbar, Sarpandi.(L4Y)

Tinggalkan Balasan