Delegasi PWI Aceh Siap Ramaikan HPN 2025 di Kalsel

HPN
Ketua PWI Provinsi Aceh Nasir Nurdin (Foto: Net)

ACEH, SUDUTPANDANG.ID –Persatuan wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Aceh akan ikut memeriahkan puncak perayaan hari pers nasional (HPN) 2025 di Banjarmasin Kalimantan Selatan pada 7 hingga 9 Februari mendatang.

Ketua PWI Aceh Nasir Nurdin, saat dikonfirmasi menegaskan, saat ini kami masih mempersiapkan keberangkatan terus dimatangkan. Intinya kami mendukung penuh HPN Banjarmasin Kalimantan Selatan.

Ucapan Selamat Idul Fitri MAHASI

“Insya Allah pada kegiatan HPN Kalimantan Selatan kami siap memberangkatkan 18 perwakilan delegasi 15 diantaranya konstituen. Persiapan keberangkatan terus kita matangkan dan insya Allah delegasi PWI Aceh berangkat tanggal 7 Februari 2025 nanti,” tegas Ketua PWI Provinsi Aceh Nasir Nurdin Kamis (23/1/2025).

Nasir Nurdin juga menjelaskan pada HPN 2025 Banjarmasin yang dijadwalkan dihadiri presiden Prabowo Subianto delegasi PWI Aceh akan mengikuti berbagai rangkaian acara sejak 7 Februari hingga 9 Februari 2005 mulai dari summit media anugerah jurnalistik adinegoro pameran pers pameran UMKM, aksi wartawan menanam rapat kerja siwo serta pemberian penak emas dan PIN emas kepada kepala Daerah yang telah memberikan kontribusi terhadap kegiatan pers di masing-masing wilayah.

BACA JUGA  Jumat Berkah Sudut Pandang, Jalin Silaturahmi Lancarkan Rezeki

Khusus summit media akan diisi dengan seminar tentang program Prabowonomics yang bakal membahas seputar program kerja unggulan presiden Prabowo Subianto yang langsung berhubungan dengan masyarakat dan menghadirkan menteri terkait sebagai narasumber serta kepala daerah akademisi untuk menyampaikan kebijakan.

HPN 2025 di Kalimantan Selatan akan memberikan kesan warna tersendiri bagi PWI Aceh sebab di tengah sedikit problematika organisasi PWI yang sah di bawah kepemimpinan ketua umum Hendry CH bangun berhasil mempersiapkan kegiatan HPN yang didukung penuh Pemprov Kalimantan Selatan.

“Kalaupun kehadiran delegasi PWI Aceh ke HPN 2025 tidak seramai sebelumnya, itu semata-mata karena kendala anggaran, bukan karena faktor-faktor lain,” tandas Nasir Nurdin.(PR/04)