Warga Kelurahan Bandar Lor Kediri Ciptakan Kampung Ramah Anak Melalui Permainan Tradisional

Warga Kelurahan Bandar Lor Kediri, Ciptakan Kampung Ramah Anak Melalui Permainan Tradisional
Lurah Bandar Lor, Wasis Tri Yuliantoko bersama warga dan anak-anak RT 26 RW 5, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, Minggu (2/2/2025).(Foto: Chandra Nurcahyo)

KEDIRI, SUDUTPANDANG.ID – Sejumlah warga RT 26 RW 5, Kelurahan Bandar Lor, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri, Jawa Timur, mencanangkan diri sebagai Kampung Ramah Anak dengan mengusung tema “Ayo Dolanan”.

Ketua RT 26 RW 5, Kelurahan Bandar Lor, Agus Riyadi mengatakan, peluncuran Kampung Ramah Anak bertujuan untuk melestarikan dan memperkenalkan kepada anak-anak dengan permainan tradisional di tengah era digitalisasi dan globalisasi yang membuat budaya lokal semakin terpinggirkan.

“Tujuannya juga untuk mengenalkan dan melestarikan permainan tradisional kepada anak-anak agar lebih kompak dan guyub rukun sehingga mengurangi penggunaaan gedget atau game di handphone,” ujarnya, Minggu (2/2/2025)

Ia menerangkan, pentingnya pengenalan permainan tradisional kepada anak-anak agar tidak hanya menikmati kesenangan saat bermain, tetapi juga memahami dan menghargai budayanya sehingga perkembangan anak-anak menjadi lebih positif.

BACA JUGA  Induk TikTok Pepet Meta Bersaing di Headset VR

“Selain menyenangkan, permainan tradisional juga mengajarkan nilai-nilai positif seperti kerja sama, kejujuran, dan rasa hormat antar sesama,” ungkapnya.

Di tempat sama, Lurah Bandar Lor, Wasis Tri Yuliantoko sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan anak agar lebih mengenal permainan tradisional sebagai warisan budaya.

“Saya sangat apresiasi dan ucapkan terima kasih kepada seluruh warga yang sudah inisiatif dan kreatifnya mengadakan kegiatan ini. Semoga bisa menjadi contoh untuk yang lainnya dan semoga nanti bisa menjadi ikon,” paparnya.

Ia pun berharap kedepannya anak-anak dapat mengurangi pemakaian gedget dan bermain game serta lebih menyenangi permainan tradisional sehingga dapat meningkatkan nilai-nilai postif dalam kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA  BPPKAD Kota Kediri Beri Award kepada 21 Pelaku Usaha

“Diharapkan anak-anak sebagai generasi penerus ini dapat tumbuh dengan pengetahuan tentang nilai-nilai budaya yang ada di sekitar mereka, sekaligus menikmati waktu bermain yang lebih sehat dan bermanfaat,” harapnya.

Selama acara, anak-anak diajarkan oleh pemateri Iqbal Adji Nurvianto dari mahasiswa Universitas Nusantara PGRI (UNP) Kediri dengan pengenalan berbagai macam permainan tradisional seperti congklak, karambol, lompat tali, gobak sodor, gangsing, engklek, egrang dan permainan lainnya.

Diharapkan, dengan bimbingan para orang tua dan pemuda setempat, anak-anak dapat belajar cara memainkan permainan-permainan tersebut, sekaligus mendapatkan pengetahuan tentang sejarah dan makna di balik setiap permainan tradisional.

Acara ini ditutup dengan harapan bahwa semangat kekeluargaan dan kebersamaan akan terus terjalin, menciptakan kampung yang tidak hanya ramah anak tetapi juga kondusif bagi semua lapisan masyarakat. (CN/01)