Gubernur Kalbar Tinjau Vaksinasi Bagi Pelajar SMA dan SMK

Gubernur Kalbar, H. Sutarmidji, S.H., M.Hum, meninjau vaksinasi pelajar di SMA Negeri 9 Kota Pontianak, Kamis (8/7/2021)/Foto:ist

PONTIANAK, SUDUTPANDANG.ID – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) Sutarmidji, meninjau vaksinasi bagi pelajar SMA dan SMK se-Kalbar di SMA Negeri 9 Kota Pontianak, Kamis (8/7/2021).

“Anak sekolah seluruhnya akan kita vaksin, tapi ada juga beberapa orangtua mereka tidak mau, namun jika adanya sekolah tatap muka yang tidak divaksin ini bisa membahayakan kawan-kawan mereka yang lain, sehingga lebih ideal itu divaksin saja. Ini saja dari ratusan siswa yang divaksin ada 70 siswa yang tidak divaksin, vaksin ini untuk menjaga anak-anak supaya lebih kebal,” ungkap Sutarmidji.

Kemenkumham Bali

Menurutnya, untuk saat ini akan adanya belajar tatap muka dalam waktu dekat untuk wilayah zona kuning dan hijau di daerah Kalbar. Sedangkan untuk wilayah yang memasuki zona merah pihaknya belum membolehkan belajar tatap muka.

BACA JUGA  Kota Pontianak PPKM Darurat, Vaksinasi Tetap Berjalan

“Kalau sudah aturan tatap muka dari Pemerintah Pusat akan kita lakukan belajar tatap muka. Untuk saat ini masih libur akan masuk tanggal 12 Juli mendatang sudah masuk sekolah. Tapi kita akan lihat dulu, untuk zona merah tidak boleh belajar tatap muka,” tutur mantan Wali Kota Pontianak ini.

Ia menegaskan, vaksin yang dilakukan bagi para pelajar diperuntukan bagi siswa kelas XII SMA dan SMK . Meskipun demikian, vaksinasi ini tidak menutup kemungkinan akan dilakukan bagi siswa-siswi yang berusia 18 tahun.

“Vaksin ini hanya untuk kelas XII saja, kecuali ada siswa kelas XI, tapi umurnya sudah 18 tahun. Namun jika nanti ada ketentuan umurnya 12 tahun dari Pemerintah Pusat, maka seluruh SMA dan SMK atau sederajat lainnya harus divaksin. Jadi vaksin ini untuk menghindari akibat fatal dari Covid-19,” tegasnya.

BACA JUGA  Bikin Haru, AKBP Yani Permana Pamit ke Tokoh Adat di Kubu Raya

Ia mengungkapkan, meski telah divaksin bisa terpapar Covid-19, namun tidak berakibat fatal. Dirinya pun meminta masyarakat untuk tidak mencari informasi yang tidak akurat dan akuntabel terkait masalah vaksin sehingga termakan haoks.

“Kalau ada yang bilang sudah divaksin, tapi masih ada yang kena Covid-19, itu memang betul. Karena vaksin itu tidak ada seratus persen, kembali lagi ke daya tubuh kita. Terus ada yang bilang negara Amerika tidak pakai vaksin tapi aman, jangan dengarkan informasi yang tak benar itu, berita sudah satu tahun yang lalu sekarang aja Amerika sedang kewalahan dan meminta warganya divaksin. Jadi jangan termakan hoaks,” kata Sutarmidji mengingatkan.(L4Y)

BACA JUGA  Ria Norsan Buka Webinar Internasional Potensi Ekonomi Kalbar-Tiongkok Pasca Pandemi

Tinggalkan Balasan