FSQ Asahan 2025 Ditutup: Seni Qasidah Jadi Warisan Budaya

FSQ
FSQ Asahan 2025 Ditutup: Seni Qasidah Jadi Warisan Budaya (Foto: Humas Pemkab Asahan)

ASAHAN, SUDUTPANDANG.ID – Festival Seni Qasidah (FSQ) Tingkat Kabupaten Asahan 2025 resmi berakhir pada Senin malam (4/8/2025) di Lapangan Sepak Bola Perkebunan Pulahan, Kecamatan Air Batu. Penutupan dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Asahan, Rianto, SH., M.AP., menandai selesainya ajang tahunan yang tidak hanya menampilkan kompetisi seni Islami, tetapi juga menguatkan budaya dakwah yang damai dan santun.

Acara penutupan berlangsung hangat dan meriah, dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Asahan H. Efi Irwansyah Pane, MKM, Sekretaris Daerah, perwakilan Forkopimda, para camat se-Kabupaten Asahan, hingga ratusan warga Air Batu yang memenuhi area festival hingga akhir acara.

Ketua Panitia II FSQ Asahan 2025, Drs. Muhilli Lubis, MM, melaporkan bahwa kegiatan berlangsung sejak 31 Juli hingga 4 Agustus 2025 dengan dukungan lintas sektor, termasuk partisipasi aktif masyarakat Air Batu.

“FSQ bukan sekadar perlombaan tahunan. Ini adalah momentum untuk memperkuat warisan seni Islami yang sarat dengan nilai moral dan spiritual,” ujarnya.

BACA JUGA  Mendagri Puji Masyarakat Bali Bantu Pemerintah Tanggulangi Pandemi

Sementara itu, Ketua DPRD Asahan menekankan bahwa seni qasidah adalah bagian dari syiar Islam yang menyampaikan pesan dakwah secara lembut dan membangun karakter generasi muda.

“Di tengah derasnya hiburan modern yang minim nilai, qasidah hadir sebagai alternatif yang membentuk watak dan kesadaran masyarakat,” tegasnya.

Dalam sambutannya, Wabup Rianto menekankan bahwa keberhasilan FSQ tidak hanya diukur dari piala, tetapi dari dampaknya dalam kehidupan sehari-hari masyarakat.

Ia juga menegaskan Qasidah harus hadir di rumah, sekolah, masjid, dan komunitas, bukan hanya di panggung festival.

Juara FSQ belum otomatis mewakili Asahan di tingkat provinsi. Akan dilakukan seleksi dan pemusatan latihan (TC) untuk memilih tim terbaik dengan kualitas seni dan kekuatan pesan dakwah yang unggul.

Peserta yang belum juara diminta terus berlatih, karena nilai utama qasidah bukan pada trofi, melainkan keikhlasan dan pelestarian seni Islami.

1. Grup Rebana Klasik Remaja Putri

  • Juara I: Kecamatan Kota Kisaran Barat.
  • Juara II: Kecamatan Air Joman.
  • Juara III: Kecamatan Sei Kepayang.
  • Harapan I: Kecamatan Air Batu.
  • Harapan II: Kecamatan Simpang Empat.
  • Harapan III: Kecamatan Buntu Pane
BACA JUGA  Camat Kisaran Barat dan Kapolsek Ajak Warga Nobar Timnas

2. Grup Rebana Klasik Remaja Putra

  • Juara I: Kecamatan Kota Kisaran Barat.
  • Juara II: Kecamatan Air Joman.
  • Juara III: Kecamatan Buntu Pane.
  • Harapan I: Kecamatan Air Batu.
  • Harapan II: Kecamatan Rahuning.
  • Harapan III: Kecamatan Pulau Rakyat.

3. Grup Rebana Klasik Dewasa Putri

  • Juara I: Kecamatan Sei Dadap.
  • Juara II: Kecamatan Teluk Dalam.
  • Juara III: Kecamatan Silau Laut.
  • Harapan I: Kecamatan Meranti.
  • Harapan II: Kecamatan Aek Songsongan.

4. Grup Rebana Klasik Dewasa Putra

  • Juara I: Kecamatan Air Batu.
  • Juara II: Kecamatan Kota Kisaran Barat.
  • Juara III: Kecamatan Tanjung Balai.
  • Harapan I: Kecamatan Sei Dadap.
  • Harapan II: Kecamatan Teluk Dalam.
  • Harapan III: Kecamatan Sei Kepayang Barat.

Kecamatan Kota Kisaran Barat berhasil menjadi Juara Umum setelah mendominasi beberapa kategori, sementara masyarakat Air Batu mendapat apresiasi khusus atas keramahan dan partisipasi aktif mereka sebagai tuan rumah.

BACA JUGA  Media Massa Diajak PWI Berpartisipasi Ikut Lomba Jurnalistik Adinegoro 2024

Penutupan FSQ Asahan 2025 menegaskan bahwa seni qasidah bukan sekadar kompetisi, melainkan jalan dakwah yang halus namun kuat dalam membentuk karakter dan peradaban masyarakat Islami.

Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Asahan berharap qasidah akan terus hidup, berkembang, dan mengakar di tengah kehidupan masyarakat, menjadi alternatif hiburan bernilai, sarana syiar, dan warisan budaya yang lestari.(MA/04)