Sesar Tokararu Kembali Jadi Sorotan Usai Guncangan Gempa Poso

Sesar Tokararu Kembali Jadi Sorotan Usai Guncangan Gempa Poso
Foto: Dok.X@infoBMKG)

POSO-SULTENG, SUDUTPANDANG.ID – Guncangan gempa bumi bermagnitudo 5,8 yang melanda Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), pada Minggu (17/8/2025) kembali menempatkan Sesar Tokararu dalam perhatian publik. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut gempa yang berpusat di darat, sekitar 18 kilometer barat laut Poso dengan kedalaman 10 kilometer, dipicu oleh aktivitas sesar tersebut.

Sesar Tokararu dikenal sebagai salah satu patahan aktif di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan termasuk ke dalam 37 sumber gempa utama di wilayah tersebut. Patahan ini berjenis thrust atau sesar naik yang mampu menghasilkan gempa berkekuatan besar, bahkan bisa mencapai magnitudo 7 hingga 7,2. Posisi sesar yang melintasi kawasan Poso membuat daerah itu kerap merasakan dampak guncangan ketika terjadi pergeseran lapisan bumi.

Catatan sejarah menunjukkan, Sesar Tokararu beberapa kali terhubung dengan peristiwa gempa signifikan. Pada 29 Mei 2017, gempa bermagnitudo 6,6 mengguncang Poso dengan episentrum di zona Palolo Sausu, namun sejumlah aktivitas susulan terpantau di segmen Tokararu. Begitu pula pada 19 Mei 2021, gempa bermagnitudo 3,5 di wilayah Tambarana, Poso Pesisir, juga dikaitkan dengan pergerakan patahan ini.

BACA JUGA  Mulai 1 April 2022, Tilang Elektronik Diberlakukan di Ruas Tol Jakarta

Gempa terbaru pada 17 Agustus 2025 kembali mengingatkan masyarakat akan potensi ancaman dari sesar tersebut. BMKG melaporkan sebagian besar warga di Kecamatan Poso Pesisir, termasuk Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape, merasakan guncangan cukup kuat. Getaran berlangsung sekitar 15 detik, membuat warga panik dan berhamburan keluar rumah.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan pusat gempa berada di darat, sekitar 18 kilometer barat laut Poso dengan kedalaman hanya 10 kilometer. BMKG menduga pemicu gempa berasal dari aktivitas Sesar Tokararu, salah satu patahan aktif di Sulawesi Tengah.

“Gempa dipicu oleh pergerakan Sesar Tokararu. Pusatnya dangkal sehingga guncangan terasa kuat,” kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG dalam keterangan tertulis.

BACA JUGA  Fatwa MUI: Haram Membeli Produk Pendukung Agresi Israel ke Palestina

Poso bukan wilayah baru bagi aktivitas kegempaan. Peta Pusat Studi Gempa Nasional menunjukkan kabupaten ini dilalui sedikitnya tiga sesar aktif Sesar Poso Barat, Sesar Poso, dan Sesar Tokararu. Sesar Tokararu, yang berjenis sesar naik (thrust), bahkan berpotensi memicu gempa dengan kekuatan hingga M 7-7,2.

Masyarakat Panik

Di lapangan, gempa Minggu pagi itu menimbulkan kepanikan. Warga di Kecamatan Poso Pesisir, terutama di Desa Masani, Tokorondo, Towu, Pinedapa, Tangkura, dan Lape, merasakan getaran cukup keras. “Kami langsung keluar rumah. Barang-barang di dalam sempat berjatuhan,” ujar Arman, salah satu warga Desa Towu.

Meski tidak ada laporan kerusakan parah, gempa ini kembali mengingatkan warga Poso bahwa mereka tinggal di wilayah yang rawan bencana tektonik.

BACA JUGA  Baru 4.438 Orang, Kemenag: Calon Haji Indonesia 2024 Lunasi Bipih Masih Rendah

Pemerintah daerah bersama aparat setempat kini tengah melakukan pemantauan di sejumlah titik untuk memastikan tidak ada korban maupun kerusakan serius.(01)