Sinergi TNI dan Petani Trenggalek Gerakan Pengendalian Hama

Hama
Sinergi TNI dan Petani Trenggalek Gerakan Pengendalian Hama (Foto: SP)

TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID –Hamparan hijau sawah di Desa Karanganom, Kecamatan Durenan, menyimpan cerita penting tentang perjuangan petani menjaga tanaman padi dari ancaman organisme pengganggu tanaman (OPT). Serangan hama ini kerap menjadi momok yang bisa mengurangi hasil panen.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Babinsa Koramil 0806-03/Durenan, Serka Edy Sutomo, bersama Dinas Pertanian dan Kelompok Tani (Poktan) Sumber Rejeki 3, melaksanakan Gerakan Pengendalian (Gerdal) OPT di area persawahan.

Serka Edy menegaskan bahwa keberadaan TNI di tengah petani bukan hanya sebatas menjaga keamanan wilayah, melainkan juga bagian dari dukungan terhadap program ketahanan pangan nasional.

“Ketahanan pangan adalah kepentingan bersama. Babinsa hadir untuk mendampingi petani agar tetap semangat dan terlindungi dari ancaman hama,” ujarnya dikutip pada Jumat (22/8/2025).

BACA JUGA  Koramil Sukapura Gandeng Warga Bahas Wisata Gunung Bromo

Bagi masyarakat Desa Karanganom, kehadiran Babinsa sudah menjadi bagian dari keseharian. Mulai dari masa tanam, perawatan, hingga panen, TNI selalu ikut mendampingi. Hal ini membuat petani merasa lebih percaya diri menghadapi berbagai tantangan.

Ketua Poktan Sumber Rejeki 3, Sutrisno, menyampaikan bahwa kolaborasi dengan Babinsa dan Dinas Pertanian menjadi penyemangat baru bagi para petani.

“Dengan adanya Babinsa, kami tidak lagi merasa sendirian. Ada arahan, ada dukungan, sehingga kami lebih yakin padi bisa tumbuh sampai panen,” ungkapnya.

Dalam kegiatan Gerdal, petani juga diberikan pembekalan tentang teknik pengendalian hama terpadu. Salah satunya adalah penggunaan pestisida secara bijak dan ramah lingkungan, agar tanah tetap subur dan produksi padi bisa berkelanjutan.

BACA JUGA  Mentan Instruksikan Produsen Minyakita yang Curang Ditindak

Program pendampingan petani di Karanganom sejalan dengan kebijakan pemerintah yang menjadikan ketahanan pangan sebagai prioritas nasional. Faktor perubahan iklim, risiko krisis pangan global, hingga fluktuasi harga beras menjadi alasan kuat pentingnya sinergi antara petani, TNI, dan instansi terkait.

Gerakan pengendalian OPT ini sekaligus menegaskan bahwa upaya menjaga ketersediaan pangan bukan hanya slogan. Dari pematang sawah, komitmen TNI dan petani Trenggalek menunjukkan aksi nyata bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama untuk masa depan bangsa.(ACZ/04)