SUDUTPANDANG.ID – Presiden Prabowo Subianto menyerukan pentingnya persatuan dunia demi terciptanya perdamaian global dalam pidatonya pada Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-80 di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9).
Dalam kesempatan itu, Prabowo mendapat kehormatan untuk berpidato pada urutan ketiga, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurutnya, urutan tersebut mencerminkan penghormatan dan penghargaan komunitas internasional terhadap Indonesia.
“Tradisi di Sidang Umum PBB menempatkan Brasil sebagai negara pertama yang berpidato, disusul Amerika Serikat sebagai tuan rumah. Baru kemudian kesempatan diberikan kepada Indonesia. Hal ini menjadi bukti penghormatan dunia terhadap bangsa kita,” ujar Prabowo dalam keterangannya kepada wartawan di New York, Rabu (24/9) waktu setempat.
Dalam pidatonya, Kepala Negara menekankan sikap Indonesia yang konsisten mendorong penyelesaian konflik di berbagai belahan dunia. Secara khusus, ia menyoroti penderitaan rakyat Palestina di Gaza yang hingga kini masih menghadapi krisis kemanusiaan.
“Yang paling utama bagi kita, jeritan penderitaan rakyat Gaza terasa begitu nyata. Indonesia akan terus menyerukan penghentian kekerasan dan mendorong terwujudnya perdamaian yang adil dan berkelanjutan,” tegas Prabowo.
Selain menyoroti Palestina, Presiden juga menyampaikan capaian Indonesia dalam pembangunan, termasuk keberhasilan mewujudkan swasembada beras, serta komitmen menghadapi perubahan iklim. Menurutnya, tantangan global hanya bisa diatasi dengan kerja sama internasional yang solid dan saling menghormati.
“Dunia harus bersatu demi perdamaian. Tidak ada satu negara pun yang mampu menghadapi persoalan besar sendirian, baik itu perubahan iklim, pangan, energi, maupun krisis kemanusiaan. Hanya dengan solidaritas dan kerja sama, masa depan yang lebih baik bisa kita wujudkan,” kata Prabowo.
Pidato ini merupakan penampilan perdana Prabowo di forum PBB sejak ia dilantik sebagai Presiden pada Oktober 2024. Usai menghadiri Sidang Umum PBB, ia dijadwalkan melanjutkan lawatan kenegaraan ke Kanada dan Belanda.(01)