JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Sebuah video merekam aksi protes seorang wanita yang merasa kesal usai menerima hasil tes antigen dan Polymerase Chain Reaction (PCR), viral beredar di media sosial. Sebab, hasil tes yang dikeluarkan oleh salah satu perusahaan farmasi itu diduga palsu.
Wanita tersebut mengamuk setelah mendapat hasil tes yang menyatakan bahwa dirinya positif terinfeksi virus Covid-19. Padahal, ia mengaku belum melakukan tes sama sekali. Simak ulasannya:
Melansir dari unggahan di Instagram @memomedsos, membagikan video yang merekam momen saat seorang wanita melakukan protes di salah satu gerai Bumame Farmasi yang terletak di kawasan SCBD, Jakarta Selatan.
Dalam videonya, wanita tersebut melakukan komplain karena ia mendadak menerima surat hasil tes antigen dan PCR yang menyatakan bahwa dirinya positif Covid-19. Padahal, ia mengaku belum menjalani tes sama sekali.
“Ini saya dikirimin (hasil tes) sementara saya belum ke sini. Ini hasil tes antigen dan tadi pagi saya (juga) dikirimin hasil tes PCR, sementara sayanya belum datang. Makanya ini kok aneh sekali orang sayanya belum dateng kok udah dikirimin hasilnya terus dua-duanya positif lagi ini kan merugikan,” protes wanita dalam vieo.
Perekam video mengatakan, bahwa dirinya membuat janji temu (reservasi) untuk melakukan tes pada hari tersebut. Belum sampai datang ke lokasi, justru hasil tes sudah dikirimkan kepadanya.
Ia menganggap, hal tersebut sangat aneh karena hasil sudah keluar sebelum melakukan tes. Terlebih, hasil yang dikeluarkan positif, sehingga mengganggu rencananya untuk berangkat ke Bali.
“Saya besok mau terbang ke Bali gimana saya enggak bisa dong karena kalian udah bikin hasil tes palsu. Orang sayanya aja juga belum dateng. Ini parah sekali loh kesalahan kalian,” protesnya.
“Saya contact kemarin sampai saya kirimin message (pesan) komplain di website kalian enggak ada jawaban dari kalia sama sekali. Orang saya bikin janjinya hari ini,” tambahnya.
Setelah video tersebut viral di media sosial, Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja pun menyampaikan permintaan maafnya secara tertulis. Dalam surat permintaan maaf yang beredar, James atas nama Bumame Farmasi menyampaikan permohonan maafnya kepada perekam video. Ia pun mengakui adanya kesalahan dalam administrasi staf di lapangan.
“Kami menyadari bahwa kesalahan tersebut memang benar terjadi karena adanya kesalahan administrasi dari staf di lapangan. Staf tersebut mengirimkan hasil antigen dan PCR pelanggan lain yang memiliki nama yang sama pada tanggal 2 Februari 2022. Kami telah menindaklanjuti kejadian ini dan memberikan teguran keras kepada pihak staf terkait,” tulisnya dikutip dari laman Liputan6, Jumat (4/2/2022).
James juga berjanji akan memastikan kejadian serupa tidak akan terulang lagi. Ia juga menyebut akan menjadikan hal ini sebagai bahan evaluasi bagi seluruh tim-nya agar kedepannya bisa melayani pelanggan dengan teliti dan bertanggung jawab.(red)