JAKARTA,SUDUTPANDANG.ID – Polisi masih mendalami bagaimana cara surat keterangan antigen dan PCR palsu yang dilakukan sejumlah petugas di Bandara Soekarno-Hatta bisa terkoneksi dengan aplikasi PeduliLindungi.
Kapolres Bandara Soekarno-Hatta Komisaris Besar Sigit Dany Setiyono mengatakan, seorang oknum salah satu klinik di sekitar Bandara Soekarno-Hatta yang terlibat dalam aktivitas ini.
“Yang pasti yang bersangkutan punya akses kepada Pedulilindungi dan akan terus kami dalami apakah terjadi legal akses dan tentunya ini masukan juga untuk sistem PeduliLindungi untuk terus meningkatkan pengamanan data internal,” ujarnya pada Jumat, 25 Februari 2022.
Petugas klinik yang memalsukan surat antigen dan PCR itu berinisial AR, satu dari empat tersangka yang ditangkap. Warga kecamatan Teluknaga Kabupaten Tangerang ini berkomplot dengan tersangka MSF, S dan HF dalam memalsukan surat keterangan antigen dan PCR. Mereka telah melakukan aksi ini sejak November 2022 hingga Februari 2022.
“Tersangka AR yang bisa meretas aplikasi PeduliLindungi. Setelah bisa membobol aplikasi, AR langsung mencetak hasil negatif Covid-19 untuk penumpang,” kata Sigit.
Menurut Sigit, para tersangka hanya butuh NIK dari pelanggannya.
Sigit mengatakan selama lima bulan beraksi mereka telah menerbitkan 300 surat palsu. “Dengan harga Rp 200 ribu-Rp 300 ribu per surat, para tersangka telah mengeruk kentungan Rp 60 juta dari kegiatan ilegal ini,” kata Sigit.
Dalam bekerja ke empat tersangka punya perannya masing-masing. Ada yang mencari calon pelanggan, menghubungkan ke tersangka tiga, dan tersangka ketiga menghubungkan ke tersangka empat.
Kemudian, tersangka keempat lah yang membuat surat keterangan negatif Covid-19 kepada penumpang Bandara Soekarno-Hatta.
Kepala Seksi Pengendalian Karantina Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Tunggul Birowo mengatakan untuk pelaku perjalanan ini sebagaimana aturan yang ada bahwa semua pelaku perjalanan wajib memastikan status Covid-19.
Caranya dengan mendatangi fasilitas kesehatan yang telah terdaftar. “Otomatis setiap klinik yang memiliki akun NAR, adalah klinik yang terdaftar dan terverifikasi Kemenkes,” ujarnya.
Ketika ditanya bagaimana surat antigen dan PCR palsu bisa masuk ke PeduliLindungi, menurut Tunggul, sistem yang dibuat oleh pemerintah setiap hasil yang positif maupun negatif di dalam NAR itu otomatis masuk ke PeduliLindungi.
“Kami belum tahu klinik ini masuk atau tidak, ini masih penelusuran betul apa tidak. Kan kami juga harus cari fakta yang betul bagaimana cara masuknya, ini mejadi koreksi kalau memang betul masuk berarti ada yang perlu diperbaiki.”
Menurut Tunggul, untuk bisa masuk ke PeduliLindungi harus input data dulu. “Setahu kami harus pemeriksaan dulu, ada hasil baru di input ke new record, jadi tidak bisa langsung masuk ke PeduliLindungi,” ujarnya.