Hemmen

Ada Dentuman Keras Saat Kawah Nirwana Lampung Erupsi, BNPB: Tak Ada Korban Jiwa

Kawah
Asap berwarna putih terlihat di area Kawah Nirwana Suoh, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung usai erupsi yang terjadi pada Jumat (24/5/2024). Kawah Nirwana mengalami tiga kali erupsi dan tidak menimbulkan korban jiwa. FOTO: HO-bnpb.go.id

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Erupsi (letusan) yang terjadi di Kawah Nirwana Taman Wisata Kawah Bumi di Kabupaten Lampung Barat, Provinsi Lampung, yang diiringi dentuman keras, dipastikan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) tidak menimbulkan korban jiwa.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu (24/5/2024) menjelaskan erupsi tersebut terjadi pada Jumat (24/5/2024).

Kemenkumham Bali

“Erupsi Kawah Nirwana Lampung Barat nihil korban jiwa dan saat ini kondisi mulai kondusif,” katanya.

BNPB memastikan saat ini tim ahli sedang menyelidiki fenomena erupsi tersebut dan hasil perkembangan analisa akan segera disampaikan kepada publik.

Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat setempat untuk tetap tenang seraya meningkatkan kewaspadaan setelah terjadinya peristiwa erupsi tersebut.

BACA JUGA  Tinggi Kolom 1.000 Meter, Gunung Ibu di Maluku Utara Meletus

“Termasuk para wisatawan juga diminta untuk tidak mendekati kawah yang masuk dalam wilayah Taman Nasional Bukit Barisan Selatan itu,” katanya.

Pusdalops BNPB mengonfirmasi Kawah Nirwana mengalami tiga kali erupsi pada Jumat (24/5) dalam rentang waktu antara pukul 08.30-09.00 WIB.

Kawasan sekitar kawah mengalami peningkatan suhu dan kemunculan batu kerikil kecil setelah erupsi sehingga dikhawatirkan dapat berpotensi terjadi erupsi susulan.

Adapun erupsi yang pertama teramati mengeluarkan pasir, kemudian yang kedua mengeluarkan lahar dan terakhir asap tebal berwarna hitam pekat.
Saat terjadi erupsi, dentuman keras juga terdengar dalam radius beberapa kilometer.

Menurut catatan BNPB, kawah tersebut merupakan kaldera gunung api aktif dengan luas mencapai 128 kilometer persegi yang sudah lama menjadi kawasan wisata geothermal.

BACA JUGA  BNPB: Situasi Banjir-Longsor Majene Berstatus Siaga Darurat

Namun erupsi Kawah Nirwana tersebut merupakan fenomena yang pertama kalinya terjadi setelah 91 tahun terakhir atau pada 1933 silam, kata Abdul Muhari. (Ant/02)