JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID –Aktor lawas Anwar Fuady kembali menemukan cinta usai 3 tahun istri, Farida, meninggal dunia. Tepat pada usia 77 tahun, Anwar Fuady menjalin hubungan dengan wanita bernama Wiwiet Tatung.
Pria kelahiran Palembang, 14 Maret 1947 itu berbagi cerita rencana bahagianya, Saat ini, Anwar Fuady dan Wiwiet Tatung sama-sama tengah mempersiapkan pernikahan mereka yang digelar pada Juli 2024 nanti.
“Ya rencana saya, rencana kami itu bulan Juli nikah. Saya itu sebetulnya mau koreksi, bukan (sudah) tunangan. Kalau istilah tunangan di Palembang itu pacaran. Jadi masih dalam istilahnya PDKT. Dekat sekali sudah, cuma belum (tunangan). Kalau tunangan itu melamar kan,” buka Anwar Fuady dikutip, Sabtu (27/4/2024)
Sebelum menggelar akad nikah, pesinetron senior itu juga akan menggelar lamaran. Pernikahan Anwar Fuady dan Wiwiet Tatung rencana akan digelar di Jakarta.
“Saya nanti akan melamar, nanti yang (mendampingi) saya Jenderal TNI (Purn) Hendropriyono dan Mbak Tati, istrinya. Nanti dia yang akan (mendampingi) melamar. Karena dia adalah kakak angkat saya satu-satunya yang dekat sekali sama saya. Dia juga menawarkan nanti kalau lamaran Bang Hendro dan Mbak Tati yang (datang) melamar. Ya beberapa bulan lagilah, sebelum bulan Juli,” jelasnya.
Jatuh cinta lagi pada usia 77 tahun, Anwar Fuady mengatakan dirinya tak ingin main-main. Dia memutuskan menikah lagi untuk mendapatkan teman hidup.
Anwar Fuady mengatakan sudah siap untuk menikah lagi. Restu juga sudah dikantongi dari anak-anak dan keluarga dua belah pihak.
“Persiapannya sudah siap, tinggal nunggu waktu yang tepat saja,” kata Anwar.
Anwar menjadi duda setelah istrinya, Farida meninggal dunia pada 19 Juli 2021. Farida meninggal dunia karena terpapar COVID-19.
Kini, Anwar menemukan Wiwiet Tatung yang juga merupakan perempuan Palembang. Anwar dan Wiwiet Tatung sama-sama menyandang status sendiri setelah pasangan meninggal dunia.
“Ya pertama saya merasa chemistry cocok, dia cerdas, bijaksana, baik, pendidikannya tinggi, dia itu wanita Palembang pertama yang kuliah di London, S1-nya di London. Waktu itu belum ada wanita Palembang yang kuliah di London,” kata Anwar.
“Sekarang kan kebetulan dia janda, saya duda. Sama-sama kita ditinggal cerai mati. Suaminya meninggal, istri saya meninggal. Saya kenal (calon istri) saat almarhumah (istri) masih hidup dan almarhum (suami calon istri) masih hidup,” sambungnya.(04)