JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Wakil Ketua Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) Jakarta Utara, Romo Andi Rojali Lie mengapresiasi buku karya Menteri BUMN 2011-2014 Dahlan Iskan berjudul “Teladan dari Tiongkok“.
Menurut Andi Rojali, buku yang diluncurkan di Sekretariat Perhimpunan INTI, Kemayoran Jakarta Pusat, pada Sabtu (19/8/2023) lalu itu sangat menarik dan inspiratif.
“Sangat menarik dan inspiratif, sehingga wajib dibaca untuk menambah wawasan mengenai kondisi Tiongkok masa kini dari perspektif seseorang yang sudah begitu mengenal Tiongkok secara utuh,” ujar Andi Rojali, dalam keterangannya, Senin (21/8/2023).
Andi Rojali mengatakan, buku yang merupakan antologi tulisan Dahlan Iskan ini mengulas berbagai hal soal Tiongkok yang pernah dijalaninya selama ini.
Eks Dirut PLN ini mengajak semua pihak untuk tidak memandang Tiongkok saat ini dengan cara-cara pandang era Perang Dingin.
“Apa yang tersaji dalam buku tersebut berdasarkan sudut pandang yang objektif, sehingga sisi positifnya dapat kita duplikasi dapat membangun Indonesia lebih baik,” tutur Ketua Rumah Kebangsaan Indonesia yang juga Pengurus Majelis Mahayana Indonesia (Mahasi) itu.
Ia pun mengaku sebagai pengagum Novi Basuki, seorang penulis, peneliti, dan pakar Islam di Tiongkok yang juga dikenal dengan nama Wang Xiaoming (王小明).
“Ia (Novi Basuki) memfokuskan perhatiannya pada politik, agama, sejarah, dan hubungan luar negeri Republik Rakyat Tiongkok dengan Indonesia,” ucapnya.
Tulisan Novi Basuki tentang Tiongkok banyak dimuat di berbagai media besar Tanah Air, seperti harian Kompas, Jawa Pos, dan sebagainya.
Novi juga kerap menerima wawancara dari media di Indonesia maupun di Tiongkok untuk mengomentari isu terkini mengenai Tiongkok dan Indonesia.
“Pandangan Novi Basuki tentang Tiongkok mendapat beragam respons dari berbagai kalangan, termasuk saya pribadi yang menurut saya sangat mencerahkan dan menginspirasi,” kata Andi Rojali.
Selain Novi Basuki, launching dan bedah buku “Teladan dari Tiongkok” juga dihadiri Christine Susanna Tjhin, Direktur Kajian dan Komunikasi Strategis, Gentala Institute dan sejumlah tokoh lainnya.
Tak hanya Dahlan Iskan, hadir juga Atase Pendidikan KBRI Beijing Yudhil Chatim, perwakilan Yayasan Obor Indonesia, sejumlah pimpinan Perhimpunan INTI.
Pembahasan mengangkat sejumlah topik dalam buku yang masih dipandang relevan dengan situasi terkini di Tiongkok, antara lain kebijakan komprehensif kendaraan listrik dan infrastrukturnya serta pergeseran etos kerja masyarakat Tiongkok sejak era Mao hingga kini.
Kemudian perkembangan inovasi Tiongkok dan dampaknya terhadap hubungan Indonesia-China, serta potensi kerja sama pembangunan Smart City untuk rencana pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur.(rkm)