Atas Penistaan Al Quran, Turki: Tunjukkan “Langkah Nyata” Swedia

Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Forum Persaudaraan Warga Banten (FPWB) membawa poster saat berunjuk rasa memrotes aksi pembakaran Al Quran oleh politikus Swedia Rasmus Paludan, di halaman Masjid Atsauroh Serang, Provinsi Banten, Jumat (3/2/2023). FOTO: dok.Ant

ANKARA, SUDUTPANDANG.ID – Atas kerap terjadinya pembakaran atau penistaan terhadap Kita Suci Umat Islam, Al Quran, pihak Ankara mengharapkan “langkah nyata” dari Stockholm untuk mencegah serangan terhadap Al Quran, kata Menteri Luar Negeri (Menlu) Turki Hakan Fidan pada Ahad (30/7) kepada Menlu Swedia, Tobias Billstrom.

“Melanjutkan aksi tercela ini dengan mengatasnamakan kebebasan berekspresi tidak bisa diterima,” kata Hakan Fidan.

Kemenkumham Bali

Lewat telepon, Fidan dan Billstrom membahas sederet serangan terhadap Quran di Swedia baru-baru ini, menurut sumber diplomatik yang meminta identitasnya dirahasiakan.

Beberapa bulan terakhir, kerap terjadi pembakaran atau penistaan terhadap Quran, atau upaya untuk melakukan aksi tersebut oleh tokoh-tokoh atau kelompok Islamophobia, terutama di Eropa utara dan negara-negara Nordik, khususnya Swedia dan Denmark.

BACA JUGA  Soal WNA Jadi Tour Guide, Imigrasi Singaraja: Kami Tidak Diam!

Kedua menteri luar negeri juga bertukar pandangan mengenai upaya Swedia untuk bergabung dengan NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara) yang tertunda, menurut sumber tersebut.

Pada KTT NATO awal Juli ini, Turki memberi lampu hijau terkait keinginan Swedia menjadi anggota aliansi pertahanan Atlantik Utara tersebut.

Parlemen Turki pada musim gugur ini akan melakukan pemungutan suara menyangkut dukungan bagi Swedia itu.

Para pejabat Turki menjelaskan bahwa mereka mengharapkan Swedia mengambil langkah-langkah ke arah yang tepat jika negara itu ingin mendapatkan dari parlemen Turki.

Pada Senin (31/7) ini, Fidan akan menghadiri pertemuan daring para menteri luar negeri negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) terkait aksi berulang “penistaan provokatif” terhadap Quran di Swedia dan Denmark.

BACA JUGA  Al Quran Terjemahan Bahasa Gayo-Aceh Resmi Diluncurkan Saat Ramadhan

“Pertemuan tersebut akan mempertimbangkan maraknya Islamophobia di Eropa dan langkah nyata yang mungkin akan diambil untuk melawan fenomena ini sekaligus untuk menetapkan sikap bersama OKI melawan serangan keji ini,” kata Kementerian Luar Negeri Turki. (02/Ant)