SUDUTPANDANG.ID – Batu rubah merah
menjadi perhatian para penggemar batu akik.
Batu rubah merah berasal dari Banyuwangi, memiliki warna merah menyala, bukan hanya sekadar batu hias biasa. Saat diletakkan di dalam gelas berisi air bening, keunikan batu ini terungkap.
Secara magis air perlahan berubah menjadi merah, menciptakan sensasi mistis bagi sebagian orang. Meski sebenarnya kemungkinan fenomena ini terjadi karena adanya zat dalam batu yang ikut melarut dan memberikan efek tersebut, tetapi banyak yang mengaitkannya dengan hal-hal mistis.
Menariknya, batu rubah merah ini juga memiliki sifat yang unik terkait dengan suhu. Warna batu dapat berubah menjadi lebih merah atau pekat saat cuaca dingin dan kembali memutih saat suhu meningkat.
Namun, kecantikan batu ini tak akan pernah luntur, dan untuk mengembalikan energinya, cukup dijemur beberapa menit di bawah sinar matahari.
Penduduk Banyuwangi, khususnya yang tinggal di Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung, aktif menambang batu rubah ini di daerah Gumuk Gedek. Proses penambangan tidaklah mudah, membutuhkan ketelitian dan kesabaran. Namun, begitu mendapatkan bongkahan batu rubah, rupiah mulai mengalir.
Seorang pecinta batu akik lokal, Sutris, mengungkapkan bahwa nilai sebongkah batu rubah merah berukuran kepalan tangan dewasa mencapai Rp 5 juta. Menariknya, yang berburu batu ini bukan hanya warga setempat, melainkan juga orang dari daerah-daerah jauh.
“Batu rubah merah Banyuwangi peminatnya tidak hanya berasal dari lokal, tetapi juga dari luar kota bahkan pulau seperti Sumatera dan Kalimantan,” katanya, Kamis (18/1/2024), dikutip Times Indonesia. (06)