JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Badan Pembudayaan Kejuangan 45 (Angkatan 45) Provinsi DKI Jakarta mengadakan seminar nasional dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-116, bertempat di Aula DHD45 DKI Jakarta kawasan Gedung Joang 45.
Dalam taklimat media yang diterima di Jakarta, Ahad (26/5/2024) disebutkan seminar itu mengusung tema “Bangkit Kita Bangsa Yang Tangguh” diikuti 120 peserta dari berbagai organisasi antara lain
Wirawati Catur Panca, Perkumpulan Wanita Pejuang (PWP), Museum Sejarah Gedung Joang45, Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonsia (IPKI), dan Pengurus Dewan Harian Cabang (DHC) Angkatan 45 se-DKI Jakarta serta dari Kesbangpol Provinsi DKI Jakarta, Elizier.
Narasumber yang dihadirkan adalah Kapusbintal TNI, Laksamana Pertama TNI Drs H Ian Heryawan, Ketua Dewan Pembina DPP. IPKI, yang juga putra pahlawan nasional Bung Tomo, H M Bambang Sulistomo M.Si, Ketua DHC Jakarta Selatan, Dr Ir Pandji R.Hadinoto, dengan moderator Ketua I DHD Angkatan 45 Provinsi DKI Jakarta, Drs A Rasyid.
Ketua Umum Angkatan 45 Provinsi DKI Jakarta Laksamana Pertama (Purn) Asep Saepudin dalam sambutannya mengatakan peringatan Harkitnas tahun ini diadakan sangat istimewa setelah diadakan pesta demokrasi Pilpres 2024.
“Makanya tema yang kita usung sudah tepat yaitu ‘Bangkit Kita Bangsa Yang Tangguh’ dengan harapan perbedaan selama pelaksanaan Pilpres
dapat segera dihilangkan dan sama-sama menatap masa depan yang lebih tangguh,” katanya
.
Sementara itu Kapusbintal TNI Laksamana Pertama TNI, Ian Heryawan menekankan pentingnya arti persatuan dan kesatuan antarsesama anak bangsa sebagai jati diri rakyat Indonesia sejak dahulu kala.
“Kita boleh berbeda suku, agama dan ras, tetapi dalam kehidupan
berbangsa dan ber-Tanah Air harus satu guna mencapai tujuan kita bersama yaitu masyarakat yang adil dan makmur,” katanya.
Sedangkan sebagai salah seorang anak pejuang Bung Tomo, Bambang Sulistomo menekankan pentingnya para penyelenggara negara untuk konsisten antara perkataan dan perbuatan.
“Kita melihat sekarang ini dari segi hukum saja banyak membela yang bayar ketimbang membela yang benar,” katanya. (PR/02)