SMPN 10 Pasuruan Gelar Seminar Sekolah Ramah Anak

seminar
UPT SMPN 10 Pasuruan, Jawa Timur, sukses mengadakan seminar bertema "Sekolah Ramah Anak, Sekolah sebagai Tempat Pengembangan Bakat Anak, Orang Tua dan Guru Siap Dampingi Anak Belajar" di Pasuruan, Jumat (4/10/2024). FOTO: HO-SMPN 10 Pasuruan

PASURUAN-JATIM, SUDUTPANDANG.ID – UPT SMPN 10 Pasuruan, Jawa Timur, sukses mengadakan seminar bertema “Sekolah Ramah Anak, Sekolah sebagai Tempat Pengembangan Bakat Anak, Orang Tua dan Guru Siap Dampingi Anak Belajar” di Pasuruan, Jumat (4/10/2024).

Acara ini dihadiri oleh sekitar 50 peserta, termasuk orang tua, guru, serta pengurus komite dan paguyuban.

Kemenkumham Bali

Narasumber seminar, Nurul Mawaridah, M.Pd, memberikan wawasan mengenai pentingnya peran sekolah dalam menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan bakat dan minat anak.

Dalam pemaparannya, ia menekankan bahwa sinergi antara orang tua dan guru sangat krusial dalam mendampingi anak-anak dalam proses belajar.

“Sekolah harus menjadi tempat di mana anak-anak merasa aman dan didorong untuk mengeksplorasi kemampuan mereka. Kerjasama yang baik antara orang tua dan guru akan sangat membantu dalam mencapai tujuan tersebut,” katanya.

Sekolah Ramah Anak (SRA) adalah satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang aman, bersih dan sehat, peduli dan berbudaya lingkungan hidup, mampu menjamin, memenuhi, menghargai hak hak anak dan perlindungan anak dari kekerasan, diskriminasi dan perlakuan salah lainnya serta mendukung partisipasi anak tertuma dalam perencanaan, kebijakan, pembelajaran, pengawaasan dan mekanisme pengaduan terkait pemenuhan hak dan perlindungan anak di pendidikan.

BACA JUGA  Pelajar SMPN 4 Pasuruan Kembali Torehkan Prestasi Gemilang

SRA, kata dia, anak merupakan upaya mewujudkan pemenuhan hak dan perlindungan anak selama delapan jam anak berada di sekolah, melalui upaya sekolah untuk menjadikan sekolah: Bersih, Aman, Ramah, Indah, Inklusif, Sehat, Asri, dan Nyaman.

Komponen SRA meliputi: (1) Kebijakan SRA, (2) Pendidik dan tenaga kependidikan terlatih hak-hak anak, (3) Pelaksanaan proses belajar yang ramah anak adanya penerapan disiplin tanpa kekerasan, (4) Sarana dan prasarana yang ramah anak tidak membahayakan anak, dan mencegah anak agar tidak celaka, (5) Partisipasi anak, (6) Partisipasi orang tua, lembaga masyarakat, dunia usaha, stakeholder lainnya, dan Alumni.

Acara berlangsung interaktif dengan sesi tanya jawab, di mana peserta berdiskusi tentang strategi konkret untuk mendukung anak-anak dalam menemukan dan mengembangkan bakat mereka.

BACA JUGA  Humas Setda Monitoring Penerapan UU KIP ke Bappelitbangda

Ia juga menambahkan bahwa kolaborasi ini dapat meminimalisasi masalah yang mungkin dihadapi anak dalam belajar, seperti stres atau tekanan yang berlebihan.

Salah satu peserta, menyatakan rasa syukurnya atas seminar ini.

“Saya merasa lebih paham bagaimana cara mendukung anak saya di rumah dan bekerja sama dengan guru mereka,” katanya.

Di akhir acara, Nurul memberikan rekomendasi untuk program-program yang bisa diterapkan di sekolah guna mendukung pengembangan bakat siswa, seperti kegiatan ekstrakurikuler, workshop, dan mentoring.

Seminar ini berakhir dengan sukses pada pukul 12.00 WIB. Dengan diselenggarakannya seminar ini diharapkan akan dapat menjadi langkah awal untuk meningkatkan sinergi antara orang tua dan sekolah dalam mendukung pendidikan anak.

BACA JUGA  TNI-AU: Kecelakaan Pesawat di Pasuruan, 3 Tewas, 1 Dalam Pencarian

UPT SMPN 10 Pasuruan berkomitmen untuk terus menjadi sekolah ramah anak yang mendukung pengembangan seluruh aspek kehidupan siswa, baik akademik maupun non-akademik.

Seminar ini diharapkan dapat memotivasi orang tua dan guru untuk terus berkomitmen dalam menciptakan atmosfer belajar yang positif dan ramah bagi anak-anak di UPT SMPN 10 Pasuruan. (ACZ/02)