JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Guna membahas “kampung haji” bagi jamaah calon haji Indonesia, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kerja ke Arab Saudi dengan didampingi Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar.
Menag bertolak dari Jakarta menuju Jeddah, Arab Saudi, Selasa (1/7/2025) dalam rangka menyertai kunjungan kerja Presiden Prabowo Subianto ke Arab Saudi itu.
Rencananya, kata Menag, Presiden Prabowo akan bertemu dengan pemerintah Kerajaan Arab Saudi untuk membahas tentang penyelenggaraan haji, termasuk rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi.
“Salah satu agendanya adalah rencana pembangunan perkampungan haji Indonesia di Makkah,” katanya.
Menurut Menag, pembangunan perkampungan haji dan umrah menjadi langkah strategis mengingat besarnya jumlah jamaah Indonesia yang beribadah ke Tanah Suci setiap tahunnya.
“Kita bisa bayangkan, 1,5 juta orang umrah setiap tahun dan lebih dari 220 ribu orang menunaikan ibadah haji. Sudah saatnya Indonesia memiliki gagasan konstruktif untuk mendukung pelayanan jemaah secara jangka panjang,” katanya.
Ia menambahkan Pemerintah Arab Saudi juga telah memberikan apresiasi atas penyelenggaraan ibadah haji yang dilakukan Misi Haji Indonesia.
Apresiasi ini disampaikan Wakil Menteri Urusan Haji Kerajaan Saudi saat berkunjung ke Kantor Urusan Haji Indonesia Daerah Kerja Makkah baru-baru ini.
“Alhamdulillah, pelaksanaan haji Indonesia secara umum dinilai baik dan mendapat apresiasi langsung dari pemerintah Saudi. Bahkan, mereka menilai jamaah haji Indonesia sebagai yang paling tertib,” kata Menag.
Meskipun pelaksanaan haji tidak sepenuhnya sempurna, kata dia, Indonesia dinilai sebagai salah satu negara yang paling siap menghadapi berbagai perubahan regulasi dalam sistem penyelenggaraan haji yang baru.
“Ini menjadi bukti bahwa sistem dan kesiapan kita sudah berada di jalur yang benar,” katanya.
Pemerintah Indonesia berharap kerja sama bilateral khususnya pada penyelenggaraan haji dan umrah akan semakin erat dan memberikan manfaat besar bagi seluruh umat Islam Indonesia di masa yang akan datang, demikian Nasaruddin Umar. (Ant/02)