Bandung Zoo Ditutup Sementara Imbas Konflik Internal

Bandung zoo
Bandung Zoo Ditutup Sementara Imbas Konflik Internal (Foto: Net)

BANDUNG, SUDUTPANDANG.ID – Setelah insiden ketegangan fisik antara dua pihak pengelola, Kebun Binatang Bandung atau Bandung Zoo kini resmi ditutup sementara untuk umum. Penutupan ini dilakukan oleh pihak kepolisian mulai Kamis (7/8/2025) hingga Sabtu (9/8/2025) mendatang demi menjaga situasi tetap kondusif.

Meski pengunjung tidak diizinkan masuk, aktivitas penting seperti pemberian makan satwa dan perawatan bayi hewan tetap berlangsung. Hal ini dikonfirmasi oleh Sulhan Safii, perwakilan dari Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD), salah satu pihak yang selama ini mengelola Bandung Zoo.

“Fokus kami sekarang adalah memastikan kebutuhan dasar satwa tetap terpenuhi, terutama anak-anak hewan yang baru lahir, seperti karnivora, yang butuh perhatian lebih,” jelas Sulhan.

BACA JUGA  Gilang Muhammad, Perantau Asal Bengkulu yang Sukses di Kota Kembang

Ia menyebutkan, meskipun terjadi konflik internal, petugas konservasi, nutrisi, dan karantina dari pihak SPMD telah diizinkan oleh Polrestabes Bandung untuk tetap masuk ke dalam kebun binatang demi kesejahteraan hewan.

Ketegangan dipicu oleh klaim pengelolaan antara dua pihak: SPMD dan Taman Safari Indonesia (TSI). Sulhan menyebutkan bahwa tindakan pembongkaran pintu gerbang yang terjadi kemarin merupakan bentuk kepedulian terhadap satwa yang membutuhkan perhatian cepat.

Sementara itu, dari pihak Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT), John Sumampauw, menyampaikan bahwa penutupan sementara adalah langkah pengamanan aset milik Pemkot Bandung yang tengah dalam proses hukum.

“Kami bertindak berdasarkan Berita Acara Penitipan Barang Bukti dari Kejati Jawa Barat. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari hasil rapat koordinasi dengan Pemkot dan KPK pada 28 Juli 2025,” terang John.

BACA JUGA  Sidak ke Masjid Al-Jabbar, Ini yang Dilakukan Ridwan Kamil

John memastikan bahwa penutupan ini tidak mengabaikan kesejahteraan hewan. Ia juga membantah tuduhan adanya pengusiran terhadap petugas perawatan satwa.

“Kami tetap menunjuk tim keeper untuk memberi pakan dan menjaga rutinitas harian. Justru ada pihak luar yang masuk tanpa izin dan menyebarkan narasi negatif di media sosial,” tegasnya.

“Kemarin, kiriman pakan satwa tidak bisa masuk karena pintu servis digembok oleh sekuriti yang disewa pihak lain,” sambungnya.

Dalam pernyataan resminya, John memohon pengertian publik atas penutupan ini.

“Kami ingin memastikan bahwa satwa tetap aman, aset negara terlindungi, dan pengunjung tidak terkena dampak buruk dari konflik internal ini,” jelasnya.(PR/04)