Daerah  

Bangga Keberadaan MABT, Inilah Pesan dan Harapan Bupati Kubu Raya

Pelantikan Pengurus DPD MABT Kubu Raya Masa Bakti 2020-2025 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Sabtu (12/12/2020)/ist

Kubu Raya, SudutPandang.id – Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan berharap Majelis Adat Budaya Tionghoa (MABT) Kubu Raya menjadi organisasi perekat persatuan dan kesatuan. Harapan ini disampaikan Muda Mahendrawan, saat menghadiri acara pelantikan Pengurus DPD MABT Kubu Raya Masa Bakti 2020-2025 di Aula Kantor Bupati Kubu Raya, Sabtu (12/12/2020).

“Pelantikan Pengurus DPD MABT Kubu Raya ini menjadi titik awal bagi pengurus untuk memulai tanggung jawab. Kita yakin, semua pengurus yang dilantik ini menjalankan amanah dan bertanggung jawab,” ujarnya.

Kemenkumham Bali

Bupati Kubu Raya juga mengapresiasi dan merasa bahagia serta bangga, karena MABT ini dibentuk bertujuan mengurus dan memperjuangkan untuk membahagiakan masyarakat.

“Semua itu tujuanya sama dengan apa yang diperjuangkan dan diurus pemerintah Kubu Raya saat ini,” tegasnya.

“MABT ini dibentuk dan dipimpin Pak Paulus Andy Mursalim telah dipercaya dan diberi tanggung jawab. Saya tidak pernah katakan tugas, tapi tanggung jawab dan di Kubu Raya sendiri saya tidak pernah mengeluarkan kalimat atau kata-kata tugas, karena tugas itu seolah-olah harus diperintah dan ditekan dulu, baru dijalankan dan hanya karena itu baru menjalankan sesuatu,” sambung Muda Mahendrawan.

Tapi, lanjutnya, kalau tanggung jawab, maka Pengurus MABT serta siapapun akan sendirinya bergerak karena adanya rasa tanggung jawab kepada masyarakat, daerah, dan bangsa.

“Saya juga mengajak DPD MABT Kubu Raya untuk dapat membangun sinergi dengan Pemkab Kubu Raya agar program yang dicanangkan oleh Pemerintah khususnya Pemkab Kubu Raya dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya masyarakat Tionghoa,” ajak Bupati.

BACA JUGA  Gelar Pameran, Ini yang Ditampilkan di Museum Balaputra Dewa

“Kita harus bisa hadir dan memberikan rasa tenang untuk semuanya. Makanya, di Kubu Raya, semua etnis kita libatkan,” tambahnya.

Dirinya juga yakin, MABT ini bukan hanya sekedar organisasi gagah-gagahan, tapi semua pengurus murni bergerak dari panggilan nurani.

Menurut Muda, Kubu Raya memiliki heterogen yang luar biasa. Kaya akan adat istiadat dan budaya yang masih terjaga dengan baik dan sejarah.

“Alhamdulillah, kita syukuri karena tidak pernah menjadi sumber konflik antar etnis yang ada. Bahkan Kubu Raya ini sejarahnya berkali-kali menjadi perekat pada konflik yang pernah terjadi di Kalbar,” ungkapnya.

Menghargai Kebudayaan

Ketua DPP MABT Kalbar Paulus Andy Mursalim mengatakan, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai kebudayaan.

“Jangan selesai dilantik, Pengurus DPD MABT Kubu Raya sudah tidak berkabar,” ucap Paulus Andy Mursalim mengingatkan.

Ia mengatakan, tugas DPP untuk membentuk DPD MABT Kubu Raya harus dapat bersinergi antar sesama manusia, antara sesama agama, dan antar etnis, karena hidup harus selalu berdampingan.

“Kita etnis Tionghoa harus bersyukur, karena kita dapat menjalankan amanah ini untuk mengurus adat dan budaya Tionghoa,” ucapnya.

Anggota DPRD Kalbar ini juga berkeyakinan, apabila tugas dan tanggung jawab ini dijalankan dengan sungguh-sungguh dan iklas dalam menjalankan organisasi budaya ini.

BACA JUGA  Mini Market di Cibinong-Bogor Ambruk, Timpa 7 Sepeda Motor

“Saya yakin, organisasi budaya ini akan maju dan berkembang,” katanya penuh semangat.

Pada kesempatan itu, ia meminta kepada Pengurus DPD MABT Kubu Raya yang baru saja dilantik untuk mengaktifkan diri untuk mengabdi, karena ini adalah organisasi budaya.

“Mari kita membantu pemerintah. Apapun program pemerintah, kita harus bantu semampu kita,” pesannya.

Budaya Tionghoa

Ketua Dewan Pembina DPP MABT Kalbar, Santyoso Tio, menyampaikan selamat kepada Pengurus DPD MABT Kubu Raya yang baru saja dilantik.

“Saya memberikan apresiasi, di Kubu Raya, Generasi mudanya masih mau mengemban tugas untuk mengembankan budaya Tionghoa itu sendiri,” ucap Santyoso Tio, saat menyampaikan sambutannya.

Dikatakannya, keberadaan MABT di Indonesia saat ini sudah sangat baik dan diakui serta mendapatkan dukungan dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten.

Ia menuturkan, masyarakat Tionghoa mendapatkan tanah hibah dari pemerintah pusat di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta yang sudah dibangun sebagai Taman Budaya Tionghua (TBT). Dengan dibangunnya TBT itu, warga Tionghoa boleh berbangga karena telah memiliki taman budaya seperti etnis-etnis yang lainnya di Indonesia.

“Jadi, keberadaan kita sudah disamakan dengan etnis-etnis lainnya di Indonesia,” ujarnya.

Untuk itu, Santyoso Tio berpesan kepada generasi muda agar tidak ragu lagi akan keberadaan etnis Tionghoa di negeri ini.

BACA JUGA  Bertemu Staf Khusus Presiden, Gubernur Kalbar Bahas Pembentukan Provinsi Kapuas Raya

“Jika ada orang yang mengatakan etnis Tionghoa tidak ada apa-apa dan belum diakui pemerintah, maka orang itu belum mengetahui sejarahnya. Jadi tidak perlu kita memperdebatkan dan meladaninya. Karena dalam sejarah perjuangan bangsa, warga Tionghoa juga turut andil untuk memerdekakan bangsa Indonesia ini,” paparnya.

Terima Kasih

Ketua DPD MABT Kubu Raya, Martin Tjong menyampaikan ucapan terima kasih atas kepercayaannya untuk memimpin organisasi periode 2020-2025.

“Saya akan menjalankan amanah ini dengan sebaik-baiknya serta akan melaksanakan program kerja MABT untuk memajukan adat dan budaya di Kubu Raya,” ucap Martin Tjong.

Kemudian, dirinya juga memohon dukungan semua pihak untuk bersama-sama dalam memajukan MABT ini ke arah yang lebih baik lagi.

“Tanpa dukungan semua pihak, kami tidak bisa menjalankan organisasi budaya ini dengan baik,” ajaknya.

Tinggalkan Balasan