JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah telah membuka sejumlah sektor perdagangan dalam negeri meski tetap harus mematuhi protokol kesehatan (prokes). Kebijakan ini bertujuan agar roda perekonomian masyarakat dapat kembali berjalan pascapandemi COVID-19.
Kendati demikian, tak sedikit para pengusaha khususnya di sektor UMKM/IKM yang merasa berat untuk bangkit kembali untuk menggerakan usahanya. Sebab, modal mereka tergerus habis ketika pasar anjlok.
Dengan adanya pelonggaran PPKM, masyarakat bisa kembali beraktivitas agar bisa meningkatkan perekonomian. Dukungan dari pemerintah untuk para pelaku usaha terus bergulir. Bahkan saat ini Polri telah memberikan bantuan kepada masyarakat berupa sembako untuk menstimulasi para pelaku usaha.
Ketua Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Perwakilan Daerah Jakarta Timur, Ilham Yulianto, mengatakan, dengan adanya bantuan sosial berupa sembako, dirasa cukup untuk membangkitkan semangat para anggotanya untuk berjualan kembali.
“Saya ucapkan terima kasih kepada pemerintah atas bantuannya kepada kami. Dukungan yang diberikan bisa memberikan semangat kami untuk memulai lagi usaha yang telah karam sebelumnya akibat pandemi COVID-19. Memang ada bantuan dari pemerintah sebelumnya, namun masih ada anggota kami yang sampai sekarang belum menerima. Tapi kali ini bantuan dari Polri, kami dapatkan dan akan digunakan sebaik mungkin. Seperti menjadikan modal usaha.” papar Ilham, dalam keterangannya di kawasan Cibubur, Jakarta Timur, Senin (22/11/2021).
Sementara itu, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, tahun depan merupakan golden moment atau momen emas untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Pernyataan tersebut didasari oleh momentum positif karena pandemi COVID-19 yang terkendali dengan baik. Ia menyebut angka effective reproduction number berada dibawah 1 yang berarti wabah dapat dikendalikan. Kondisi tersebut memunculkan optimisme di masyarakat dan kalangan dunia usaha.
“Terbukti berbagai indikator yang mengalami kenaikan, di antaranya kredit yang mulai mengalami peningkatan, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang berada di level 113,4 pada bulan Oktober 2021, Indeks PMI Manufaktur yang mencapai 57,2 di bulan Oktober 2021, dan dunia usaha yang mulai melakukan perekrutan kembali yang tercermin dari turunnya tingkat pengangguran,” jelas Airlangga.(rkm)