BADUNG, SUDUTPANDANG.ID – Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta dan Wakil Bupati I Ketut Suiasa mengikuti pembekalan kepemimpinan Pemerintahan Dalam Negeri bersama 101 pasangan Bupati/Wali Kota dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota di Indonesia.
Kegiatan dilaksanakan dengan metode hybrid/blended learning, yaitu gabungan antara virtual selama lima hari di daerah masing-masing, dan tatap muka selama tiga hari di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
Kegiatan ini digelar dalam rangka membangun kompetensi, persamaan persepsi dan visi misi untuk melaksanakan pembangunan di daerah.
Pembekalan kepemimpinan dibagi dua gelombang. Gelombang pertama pembelajaran tatap maya yang diikuti 102 kepala daerah dan wakil kepala daerah petahana dilaksanakan mulai 7 hingga 11 Juni 2021.
Sementara untuk pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan mulai 29 Juni hingga 1 Juli 2021 mendatang di BPSDM Kemendagri dengan menerapkan protoko kesehatan.

Mendagri Tito Karnavian dalam sambutannya saat membuka secara resmi pembekalan kepemimpinan menyampaikan, acara ini merupakan amanah untuk melakukan pengembangan SDM, khususnya yang berkaitan dengan tugas pelaksanaan pemerintahan daerah. Salah satunya dengan penguatan kemampuan kepala daerah.
“Di tahun 2020 kita sudah melaksanakan Pilkada Serentak di 270 daerah, dan sudah dilakukan pelantikan di bulan Februari,” kata Tito Karnavian, Senin (7/6/2021).
Kepada para kepala daerah petahana yang sudah memiliki jam terbang dalam memimpin daerah, pihaknya ingin materi yang disampaikan oleh para narasumber dapat memperkaya pengetahuan dan kemampuan dalam menghadapi tantangan ke depan.
“Kita akan sampaikan materi update aplikatif bukan lagi diberikan berupa teori,” ujarnya.
Setelah melakukan pengamatan secara langsung di beberapa daerah, pihaknya menemukan perbedaan kinerja dari para kepala daerah.
Menurutnya ada kepala daerah yang memiliki visi dan leadership jelas, mampu merangkul Forkopimda, mampu membangun hubungan yang baik ke Pusat, juga mampu membangun sinergitas kesamping dan kebawah. Sehingga kinerja dari berbagai indikator bagus salah satunya indeks pembangunan manusia (IPM) yang tinggi.
“Tapi di sisi lain, ada juga daerah yang tidak maju, hubungan dengan Forkopimda tidak sehat sehingga saling mengeluarkan taring masing-masing. Hubungan kesamping tidak harmonis dengan DPRD, sehingga deadlock, ada juga kepala daerah yang bentrok dengan provinsi dan pemerintah pusat. Bahkan ada juga hubungan ke bawah tidak bagus, oleh karena itu momentum kegiatan pembekalan ini sebagai bahan introspeksi,” papar mantan Kapolri ini.
Tito Karnavian mengingatkan kepala daerah yang sudah dilantik agar memanfaatkan secara maksimal waktu yang tersedia di tahun 2021 sampai pertengahan tahun 2023 untuk bekerja membangun daerah dan mensejahterakan masyarakat. Mengingat tahun 2024 akan dilaksanakan kembali Pilkada secara serentak.
“Kita ada Pilkada lagi, artinya kerja efektif di tahun 2021 sampai pertengahan tahun 2023. Karena menjelang Pilkada kemungkinan bapak/ ibu yang akan mengikuti kontestasi, maka mindset nya akan terpengaruh kegiatan politik,” ungkapnya.
“Untuk itu waktu efektif yang ada gunakan untuk membuat perubahan di wilayah masing-masing, saya mengingatkan dari awal visi misi presiden jadi pegangan dalam membangun SDM, pendidikan dan kesehatan,” ucapnya.
Tito juga meminta kepala daerah untuk menganggarkan biaya sektor pendidikan 20 % dari APBD dan biaya sektor kesehatan 10 % dari APBD daerah.
Tegak Lurus

Sementara itu, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta, usai mengikuti acara pembukaan pembekalan kepemimpinan menyatakan, pihaknya selalu tegak lurus dengan aturan dan arahan yang diberikan oleh pemerintah pusat melalui Kemendagri dalam pengelolaan pemerintah daerah.
Seperti dalam hal peningkatan IPM yang meliputi peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan maupun dalam hal peningkatan penyediaan lapangan kerja. Kemudian pembangunan infrastruktur yang bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat luas.

“Kita di Kabupaten Badung selalu merujuk visi misi Presiden Jokowi dalam melaksanakan pembangunan di daerah melalui 5 prioritas pembangunan 2019 – 2024 yang meliputi pembangunan SDM, pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, reformasi birokrasi dan transformasi ekonomi,” ujarnya.
“Sehingga bermanfaat bagi pertumbuhan ekonomi masyarakat, oleh karena itu program di Kabupaten Badung selalu kita sinergikan dengan program pusat,” tandasnya.(One)