Buya Amirsyah Bersyukur Kongres Ekonomi Umat Hasilkan Resolusi Jihad Ekonomi

Sekjen MUI Dr. Amirsyah Tambunan, MA (Foto:JJ SP)

JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Kongres Ekonomi Umat II Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang berlangsung di Jakarta dari tanggal 10 hingga 12 Desember 2021 menghasilkan sembilan poin resolusi jihad ekonomi. Sekjen MUI Dr. Amirsyah Tambunan MA yang biasa disapa Buya Amirsyah bersyukur pelaksanaaan kongres dapat berjalan lancar.

“Alhamdulillah Kongres Ekonomi Umat berjalan lancar serta menghasilan sembilan poin resolusi jihad ekonomi. Resolusi dimaksud sangat penting karena menjadi panduan bagi umat dalam menjalankan kiprahnya di bidang ekonomi,” kata Buya Amirsyah, dalam keterangan pers di Jakarta, Minggu malam (12/12/2021).

Kemenkumham Bali

Ia merinci poin-poin resolusi jihad ekonomi hasil pelaksanaan kongres yang menjadi panduan untuk membangkitkan ekonomi umat Islam di Indonesia. Pertama, gerakan produksi dan belanja nasional, mewujudkan Indonesia sebagai pusat halal dunia, dan mengoptimalkan Ziswaf untuk menggerakkan ekonomi umat.

“Poin berikutnya adalah menghadirkan lembaga penjaminan nasional Syariah untuk usaha ultra mikro dan mikro yang mudah, murah dan aman, mempercepat terciptanya model bisnis unggulan daerah yangg dijalankan secara professional, dan memperkuat model kemitraan antara UMKM dengan BUMN/BUMD dan usaha besar,” paparnya.

Poin selanjutnya, jelasnya, yaitu mendorong dan mengawal terciptanya regulasi sistem ekonomi syariah nasional/daerah, mendorong ekosistem ekonomi syariah melalui digitalisasi dan integrasi dana komersial dan dana sosial Islam.

“Kemudian, mengamanatkan kepada Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI untuk mengawal hasil Kongres Ekonomi Umat,” ujar Buya Amirsyah.

Sembilan poin resolusi jihad ekonomi itu ditandatangani oleh salah seorang Ketua MUI Dr. Ir. Lukmanul Hakim yang juga Ketua Komite Pengarah Kongres Ekonomi Umat II MUI dan Sekjen MUI Amirsyah Tambunan.

Kongres Ekonomi Umat II secara resmi ditutup oleh Wakil Presiden RI, KH Ma’ruf Amin. Dalam pidato penutupan, Wapres menyoroti tantangan terbesar dunia di abad ke-21, yakni perubahan iklim, sehingga Pemerintah mendorong agar ekonomi yang dibangun harus ramah lingkungan.(her)

Tinggalkan Balasan