“Persahabatan dan hubungan batin PKB dengan umat Buddha akan terus dijaga dan diperkuat.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Keberagaman suku, agama dan ras di Indonesia adalah takdir yang menjadi kekuatan bangsa untuk terus melangkah maju.
Demikian disampaikan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar dalam acara Hari Trisuci Waisak di Kompleks Parlemen DPR-RI, Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023) kemarin.
Politisi yang akrab disapa Cak Imin ini menegaskan bahwa PKB adalah rumah kebangsaan bagi segenap anak bangsa tanpa membeda-bedakan.
“Indonesia yang kaya dengan keanekaragaman adalah takdir yang menjadi kekuatan dan modal besar kita bersama. Merusak kekuatan itu sama saja mengingkari takdir Tuhan, mengingkari hukum alam,” kata Cak Imin.
Ia mengajak masyarakat untuk merawat Indonesia sebaiknya dengan pengabdian kepada manusia-manusia di dalamnya dengan cinta dan bukan dengan permusuhan.
Cak Imin menuturkan, ketika melihat bagaimana masyarakat lintas agama di Indonesia menyambut dengan penuh persaudaraan, sebuah perjalanan spiritual Thudong, sejumlah biku berjalan kaki dari Thailand menuju ke Candi Borobudur, hati merasa sejuk.
“Inilah Indonesia aslinya yang begitu indah menghargai perbedaan, yang membuat dunia kagum dengan Indonesia,” ujar Wakil Ketua DPR-RI ini.
Dalam kesempatan tersebut, Muhaimin menyapa para biku yang hadir, antara lain, Biku Panyawaro, Suhu Arya Maitri, Suhu Prasnawira, Suhu Dutawira, Biku Dhammasubho, dan Biku Kanit.
Dirinya menyebut bahwa kedekatan batin PKB dengan umat Buddha selalu dijaga, salah satu contohnya adalah menempatkan Daniel Johan sebagai salah satu pengurus inti di DPP PKB.
“Saat ini banyak umat Buddha yang maju sebagai bakal calon anggota legislatif dari PKB, misalnya di DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Tengah, dan Nusa Tenggara Barat (NTB),” ungkapnya.
Bahkan, lanjutnya, untuk wilayah Kalimantan Barat, hampir setiap daerah pemilihan, ada perwakilan umat Buddha yang maju dari PKB.
“Persahabatan dan hubungan batin PKB dengan umat Buddha akan terus dijaga dan diperkuat. Kami mohon doa dan restu dari para biku sanggha yang saya muliakan dan segenap umat Buddha yang mendengarkan,” tuturnya.
Melalui acara refleksi Hari Raya Waisak, ia kembali mengajak umat Buddha saling berlomba berbuat kebaikan untuk kemanusiaan dan bangsa Indonesia.(PR/01)