JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Tahukah Anda bahwa makanan yang Anda konsumsi setiap hari bisa memengaruhi seberapa cepat Anda menua? Tidak hanya berdampak pada kesehatan fisik, pola makan juga berperan dalam proses penuaan biologis, menurut berbagai penelitian terbaru dalam bidang epigenetika.
Penuaan memang tidak bisa dihindari, namun kecepatannya bisa diperlambat. Bukan hanya tentang tampilan luar, melainkan juga usia sel dan jaringan tubuh kita, yang disebut usia biologis.
Usia biologis berbeda dengan usia kronologis yang tertera di KTP. Usia ini mencerminkan kondisi sebenarnya dari tubuh, baik dari sisi sel, jaringan, maupun sistem tubuh secara keseluruhan.
Para ilmuwan kini mengembangkan jam epigenetik (epigenetic clock) untuk mengukur usia biologis melalui metilasi DNA, yakni penambahan penanda kimia pada gen yang berhubungan dengan penuaan dan risiko penyakit.
Penelitian yang dilakukan oleh tim dari University of Washington dan National University of Natural Medicine menunjukkan bahwa pola makan nabati yang dikombinasikan dengan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, tidur cukup, dan meditasi, dapat menurunkan usia biologis hingga 9 tahun.
Studi ini melibatkan 43 pria sehat berusia 50–72 tahun. Dalam waktu 8 minggu, peserta yang menjalani pola hidup sehat mengalami penurunan rata-rata usia epigenetik sebesar dua tahun, dibandingkan mereka yang tidak mengubah gaya hidup, yang justru mengalami peningkatan usia biologis.
Faktor kunci dalam keberhasilan ini adalah konsumsi makan yang kaya methyl adaptogens senyawa alami dari tumbuhan yang dapat mengatur proses metilasi DNA.
Contoh makanan kaya methyl adaptogens meliputi Kunyit (kurkumin), Bawang putih (allicin), Teh hijau dan teh oolong (EGCG), Buah beri (antosianin) dan Rosemary dan rempah lainnya.
Makanan-makanan ini tidak hanya menyehatkan secara umum, tapi juga menghambat enzim pemicu penuaan, serta membantu menjaga telomer, yaitu ujung kromosom yang berperan penting dalam mempertahankan integritas DNA.
Studi ini menemukan bahwa konsumsi makanan methyl adaptogen tetap menjadi faktor penentu utama dalam penurunan usia biologis, bahkan setelah memperhitungkan faktor lain seperti penurunan berat badan dan usia awal.
Peserta dengan usia biologis tertua justru mendapatkan manfaat paling besar. Ini menunjukkan bahwa efek makanan terhadap epigenetik bersifat langsung dan spesifik, bukan sekadar efek samping dari pola hidup sehat secara umum.
Penelitian lain seperti studi DIRECT PLUS juga menunjukkan bahwa diet tinggi polifenol seperti diet Mediterania hijau dan diet tradisional Jepang mampu memperlambat penuaan biologis. Ini diduga berkat kandungan senyawa tirosol, urolitin, dan antioksidan alami yang bekerja serupa methyl adaptogens.
Meski studi ini masih terbatas pada kelompok kecil dan perlu uji lanjutan pada populasi lebih beragam, satu hal jelas: makanan bukan sekadar sumber energi, tetapi juga kunci untuk memperlambat penuaan.
Mulailah dari langkah kecil, tambahkan bawang putih dan kunyit ke masakan Anda, nikmati secangkir teh hijau setiap hari, konsumsi buah beri sebagai camilan sehat.
“Gen mungkin menetapkan panggung, tapi gaya hidup kita yang menulis ceritanya.”(PR/04)