“Mari kurangi perbuatan tidak baik, perbanyak kebajikan dan sucikan pikiran agar bisa menjadi pemimpin yang diharapkan.”
BADUNG, SUDUTPANDANG.ID – Menjadi pemimpin yang baik, sesuai teori ‘Servant Leadership’ tidaklah mudah. Dibutuhkan pemahaman dan kesadaran untuk selalu belajar dan berlatih. Sehingga bisa dipraktikkan dalam tugas dan keluarga di kehidupan sehari-hari.
Pandangan tersebut disampaikan oleh Kapolres Badung AKBP Leo Dedy Defretes, saat Apel Jam Pimpinan di lapangan Mapolres Jalan Kebo Iwa No 1, Mengwi, Badung, Bali, Senin, (25/4/2022) pagi.
Kapolres Badung mengatakan, berbicara masalah pemimpin tidak hanya sebatas pangkat, namun lebih dari itu, mulai dari memimpin diri sendiri, keluarga hingga menjadi pemimpin yang lebih besar.
Menurut pria asal Maluku ini, teori “Servant Leadership” telah mengajarkan untuk menjadi pemimpin yang baik.
“Yakni menjadi pemimpin yang melayani dengan hati (servant’s heart), bisa menjadi taulandan atau panutan (tour leader), dapat meluangkan waktu untuk berbagi pengalaman (mentor), mampu memberi relasi (connektor) dan tingkatkan kepercayaan dengan membangun tim yang solid (tim builder),” terang Kapolres.
“Lima hal ini harus dipahami dengan baik, sehingga apa yang menjadi tujuan, bisa terwujud dengan lebih sempurna,” lanjut mantan Kasat PJR Ditlantas Polda Bali ini.
Ia mengatakan, teori ini harus dipraktikan dari hal yang terkecil, yaitu dari memimpin keluarga sendiri. Jika hal ini sudah bisa dilaksanakan dengan baik, dipastikan jadi pimpinan yang lebih tinggi akan lebih mudah.
“Mari kurangi perbuatan tidak baik, perbanyak kebajikan dan sucikan pikiran agar bisa menjadi pemimpin yang diharapkan,” ajak Perwira Polisi yang dikenal tegas dan humanis ini.(one)
