“Semakin kita mensyukuri yang sudah kita punya, maka kita akan merasakan keberkahan. Pada hakikatnya setelah kita berbagi kepada orang lain, di situlah ada kebahagiaan.”
JAKARTA, SUDUTPANDANG.ID – Meski cuaca di Jakarta sedang tak bersahabat, namun tak menyurutkan langkah tim sosial Media ‘Sudut Pandang’ untuk terus menggelar aksi sosial ‘Jumat Berkah’.
Seperti pada Jumat (21/10/2022) sore, di bawah komando Pemred Media Sudut Pandang, Umi Sjarifah, kembali berbagi beras kepada masyarakat yang membutuhkan.
Beras dibagikan kepada tukang sampah, juru parkir dan duafa di bilangan Duren Sawit, Jakarta Timur.
“Harus semangat, kalau sudah kita niatkan hujan maupun panas tetap kita jalan untuk berbagi kebahagiaan melalui program Jumat Berkah,” kata Umi penuh semangat.
Menurut Umi, Jumat Berkah merupakan program sosial PT Majalah Sudut Pandang sebagai bentuk rasa syukur.
“Semua itu untuk menggapai ridho-Nya. Kalau Allah SWT mengizinkan memiliki rezeki berlebih lagi, kami mempunyai cita-cita jangan ada orang yang kelaparan,” kata Umi.
Umi menyebut mengejar kebutuhan duniawi itu penting, tapi mencari bekal amal di akhirat jauh lebih penting.
“Kita semua sedang dalam antrean untuk kembali berpulang menghadap-Nya, harta maupun jabatan tidak kekal. Tabungan di dunia akan berpindah tangan saat nama kita berada di batu nisan, semua akan kita tinggalkan, hanya amal baik yang akan menjadi tabungan kita kelak,” tutur lulusan Universitas Ibnu Chaldun Jakarta tahun 1996 silam ini.
Pengagum Jusuf Hamka ini kembali memaparkan bahwa rezeki itu bukan sebatas pada harta atau materi semata. Lebih dari itu, rezeki juga berupa kesehatan dan kenyamanan yang kita miliki saat ini.
“Semakin kita mensyukuri yang sudah kita punya, maka kita akan merasakan keberkahan. Pada hakikatnya setelah kita berbagi kepada orang lain, di situlah ada kebahagiaan,” ujarnya.
“Harta yang kita miliki untuk bersedekah tidak akan pernah berkurang ataupun akan membuat kita menjadi miskin. Bersedekah akan membersihkan rezeki dari harta yang kita punya, sebagiannya ada hak untuk orang lain. Rezeki kita bahkan bisa makin lancar dengan bersedekah. Banyak contoh yang menginspirasi kita bagaimana dahsyatnya bersedekah,” lanjut Umi, yang juga Ketua Seksi Hukum PWI Jaya.
Berbagi ke tukang sampah
Terpisah, Penasihat Media Sudut Pandang Suherman Mihardja, SH, MH, juga mengadakan aksi sosial berbagi nasi bungkus untuk para tukang sampah di bilangan Meruya, Jakarta Barat. Kegiatan sosial itu, rutin ia lakukan setiap Jumat.
Menurut Suherman Mihardja, sasaran penerima nasi kotak adalah para tukang sampah yang setiap harinya berjibaku mengangkut dan memilah sampah.
“Kenapa tukang sampah?. Menurut saya mungkin tidak ada yang mau bekerja sebagai tukang sampah, tapi pekerjaan mereka mulia membantu masyarakat,” ungkap pengusaha yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.
“Mereka tak mengenal lelah, hujan maupun panas sudah biasa, baju kotor, bau tak sedap dan bertebaran kuman seolah bukan persoalan. Semua itu mereka lakukan demi menafkahi keluarga meski penghasilan tak seberapa.
Ia pun terpanggil untuk berbagi kebahagiaan dengan para tukang sampah yang menurutnya pekerjaan mulia pejuang keluarga.
“Hanya mereka yang terpilih melakukan tugas seperti ini, namun sangat mulia. Kepentingan orang banyak lebih penting, mereka sanggup melakukan dengan ketulusan dan keikhlasan hati,” ungkap Suherman Mihardja.
Baginya sudah menjadi kewajiban untuk membantu sesama tanpa pernah melihat perbedaan.
“Semoga bermanfaat, bahagia itu ketika dapat membahagiakan. Sehat selalu untuk kita semua,” ucap pria dermawan yang akrab disapa Aan ini.(01)