TOKYO, SUDUTPANDANG.ID – Dipicu kekhawatiran konflik Israel-Hamas meluas yang berpotensi menyebabkan gangguan pasokan, harga minyak naik pada awal perdagangan Asia, Selasa (24/10/2023).
Minyak mentah berjangka Brent naik 70 sen atau 0,8 persen ke posisi 90,53 dolar AS per barel pukul 00.32 GMT. Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) naik 71 sen atau 0,8 persen menjadi 86,2 dolar AS per barel.
Keduanya anjlok lebih dari 2 persen pada awal pekan karena upaya diplomatik di Timur Tengah yang merupakan kawasan pemasok minyak terbesar di dunia semakin intensif untuk meredam konflik Israel dan Hamas.
Hal itu mengurangi kekhawatiran investor terkait disrupsi pasokan minyak.
“Pasar tengah melakukan penyesuaian setelah penurunan dalam dua sesi terakhir dan di tengah kekhawatiran kemungkinan gangguan pasokan di Timur Tengah,” kata ekonom Nomura Securities, Yuki Takashima.
Hamas pada Senin (23/10) menyatakan telah membebaskan dua wanita Israel yang termasuk di antara lebih dari 200 sandera yang ditahan pada 7 Oktober di selatan Israel.
Sementara beberapa sumber mengatakan AS menyarankan Israel untuk menunda serangan darat di Jalur Gaza.
Kendati demikian, Israel terus membombardir Gaza pada Senin setelah melancarkan serangan udara di selatan Lebanon semalam. Israel menyerang ratusan target di Gaza dari udara pada awal pekan saat tentaranya menyerang Hamas selama penggerebekan di jalur Palestina yang terkepung, di mana kematian meningkat dan warga sipil terjebak dalam kondisi yang mengerikan.
“Kami memperkirakan WTI sementara bergerak di kisaran 80-90 dolar AS per barel, di mana semua perhatian masih tertuju pada Israel dan Gaza, produksi OPEC, dan kecepatan pemulihan permintaan di China,” kata Takashima sambil menambahkan investor juga akan fokus pada data persediaan minyak AS.
Persediaan minyak mentah AS diperkirakan meningkat pekan lalu, sementara pasokan bensin dan minyak sulingan turun, berdasarkan survei awal Reuters pada Senin (23/10).
Survei dilakukan menjelang laporan dari American Petroleum Institute yang akan dirilis pada 20.30 GMT pada Selasa dan laporan dari Energy Information Administration, badan statistik dari Departemen Energi AS, pukul 14.30 GMT pada Rabu (25/10). (02/Ant)