Kasus DBD Meningkat di Manggarai Barat-NTT, Warga Dimbau Waspada

FOTO ARSIP - Warga bekerja bakti membersihkan lingkungan sekitar Kali Wae Bak di Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (29/10/2022). FOTO: dok.Ant

KUPANG-NTT, SUDUTPANDANG.ID – Kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat mulai memasuki musim hujan saat ini meningkat di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga pemerintah kabupaten (pemkab) setempat mengimbau masyarakat untuk mewaspadai.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Barat Paulus Mami saat dihubungi di Labuan Bajo dari Kupang, Minggu (17/12/2023) menyatakan berdasarkan data Dinkes Manggarai Barat tercatat ada 114 kasus pada bulan November 2023 dan 79 kasus per 11 Desember 2023.

Kemenkumham Bali

“Waspada demam berdarah karena musim hujan ini yang tidak menentu,” katanya.

Ia mengatakan kasus DBD November itu mulai naik dari 21 kasus pada Oktober karena musim hujan. Hal itu pun harus diwaspadai pada bulan Desember ini.

BACA JUGA  Selain Liburan Nikita Willy Jadi Relawan Anak-Anak di Sumba

Untuk mengantisipasi kenaikan kasus DBD, Dinkes Manggarai Barat melakukan langkah promotif dan preventif, antara lain pemberian imbauan dan edukasi ke masyarakat, pelajar, dan tokoh agama, tentang demam berdarah.

Selain itu ada pula penyebarluasan informasi lewat pengumuman keliling dan imbauan tertulis kepada para camat, lurah, dan kepala desa.

Pihaknya menekankan tentang pentingnya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) melalui Gerakan 3M Plus.

Dinkes mengingatkan masyarakat untuk melakukan langkah-langkah mandiri seperti menguras tempat penampungan air minimal sekali seminggu dan menutup rapat tempat penampungan air, serta mengubur dan atau mendaur ulang barang bekas.

Masyarakat juga diminta untuk menggunakan kelambu, obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela/ventilasi, dan tidak menggantung pakaian.

BACA JUGA  Korban Banjir di Kabupaten Kupang Ditemukan Meninggal di Pulau Semau

Selain upaya promotif, langkah preventif yang dilakukan adalah pemantauan jentik, pemberian bubuk Abate, serta fogging khusus pada daerah dengan kasus DBD yang tinggi.

Wakil Bupati Manggarai Barat Yulianus Weng menegaskan penyakit DBD berkaitan erat dengan lingkungan.

Penyakit itu disebabkan oleh virus dengue pada telur nyamuk yang menetap di genangan air baik bersih maupun kotor.

Oleh karena itu ia berpesan agar masyarakat rajin membersihkan lingkungan untuk mencegah penyakit demam berdarah.

“Kalau lingkungan bersih, pasti tidak ada nyamuk dan bebas dari demam berdarah,” kata Yulianus Weng. (02/Ant)