Dubes RI Serahkan Bantuan Medis Bagi Pengungsi Palestina

Jakarta, Sudutpandang – Dubes RI untuk Yordania dan Palestina Andy Rachmianto pada Selasa (19/11), mengunjungi kamp pengungsi Palestina di Talbiyah untuk menyerahkan sumbangan dari sejumlah perusahaan obat dan makanan di Indonesia dalam bentuk satu unit kendaraan medis (Medical Transportation Unit).

Sumbangan tersebut diprakarsai Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) yang bekerja sama dengan Jordan Hashemite Charity Organization (JHCO) dan Medical Aids for Palestine (MAP). Demikian keterangan dari KBRI Amman.

Kemenkumham Bali

Kamp pengungsi yang terletak di pinggir Kota Amman itu menampung sekitar 25.000 pengungsi.

Dubes Andy menyampaikan bahwa penyerahan bantuan ini merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan sebagai salah satu program prioritas KBRI Amman untuk membantu pengungsi di Yordania, baik pengungsi Palestina maupun Suriah.

BACA JUGA  Pemuda Palestina Tewas Ditembak Militer Israel

“Indonesia senantiasa memberikan perhatian dan dukungan terhadap rakyat Palestina, termasuk yang berada di kamp pengungsian,” tegas Dubes Andy.

Sumbangan ini merupakan hasil dari pengumpulan dana yang dilakukan oleh BPOM dari sejumlah industri farmasi dan makanan di Indonesia sebagai bentuk kepedulian kepada pengungsi Palestina. Dana sebesar US $117.000 terkumpul dari hasil kegiatan tersebut.

Selain dialokasikan untuk pembelian satu unit kendaraan medis, dana yang masih tersisa rencananya akan digunakan untuk membagi-bagikan bahan-bahan kebutuhan pokok, perlengkapan musim dingin dan peralatan kesehatan di kamp pengungsi Palestina lainnya.

Selama dua tahun terakhir, KBRI Amman telah melakukan berbagai kegiatan pengumpulan dan penyaluran bantuan kemanusiaan di Yordania dan Palestina, khususnya kepada para pengungsi Palestina.

BACA JUGA  Warganet Indonesia Gaungkan INA Stands With Palestine

Misi kemanusiaan KBRI Amman dijalankan melalui kerja sama dengan berbagai kalangan non-pemerintah, termasuk pengusaha, LSM, filantrofis, kampus dan selebritas.

“Ini juga merupakan bagian dari ‘diplomasi tangan di atas’ yang menjadi prioritas dari pemerintah untuk membantu pihak-pihak yang membutuhkan,” ujar Dubes Andy.

Tinggalkan Balasan