Siangnya, kami langsung menyeberang ke Pelabuhan Parapat. Setelah istirahat sebentar dan bertemu Kadis Kominfo Pemda Parapat, perjalanan kami kemudian dilanjutkan ke Pematang Siantar. Di sana, kami diterima Bupati Pematang Siantar dan dijamu dengan kopi Kok Tong khas Pematang Siantar serta Roti Ganda yang berisi coklat dan kream.
Setelah beberapa sambutan yang disampaikan dari pihak pemda dan SMSI, kami kemudian diajak berkeliling Kota Pematang Siantar dengan mengendarai becak motor (bentor) Siantar BSA. Bentor khas Siantar saat ini sangat langka karena peninggalan jaman colonial Belanda. Jumlahnya pun terbatas hanya sekitar 100 bentor dengan usia yang sudah tua, produksi tahun 1941-1950 an, dengan biaya pajak motor hanya berkisar 50-70 ribu rupiah.
Menikmati angin sore dengan berkeliling menggunakan bentor sangkatlah mengasikkan. Hanya saja, terselip sedikit rasa khawatir saat bentor melintasi tikungan atau naik di tanjakan mengingat dudukan penumpang hanya dihubungkan besi yang dilas ke bagian sepeda motor utama.
Malam pun tiba, sudah waktunya kami menuju Kota Medan untuk mengikuti rangkaian acara Hari Pers Nasional 2023 lainnya.
Sebenarnya, masih banyak destinasi wisata di sekitar Danau Toba yang belum kami kunjungi, tapi perjalanan mengikuti Ekspedisi Georpark Kaldera Toba SMSI dalam rangka HPN 2023 merupakan paket yang cukup lengkap untuk kami mengenal Danau Toba dari dekat.
Saya teringat lagu Danau Toba yang saya kenal saat masih kecil, memang menggambarkan tentang Danau Toba sesungguhnya.
Danau Toba
Lagu Julius Sitanggang
Di negeriku Indonesia
Ada satu danau yang permai
Yang terluas di dunia
Kebanggaan seluruh bangsa
Oh Danau Toba, Danau Toba
Danau indah dan permai
Oh Danau Toba, Danau Toba
Tiada banding di dunia
Di tengahnya ada pulau
Pulau subur, Pulau Samosir
Aku bangga, ku Bahagia
Karena ku lahir di sana
Oh Danau Toba, Danau Toba
Danau indah dan permai
Oh Danau Toba, Danau Toba
Tiada banding di dunia.
*Penulis adalah Humas SMSI Pusat