Emha Ainun Nadjib Dihadirkan Pada Renungan Akhir Tahun di Trenggalek

Budayawan Emha "Cak Nun" Ainun Nadjib (tengah kiri) dan Bupati Trenggalek, Moch Nur Arifin (tengah kanan) mengisi pengajian bertena Kenduri Cinta: Refleksi Akhir Tahun 2022" di pelataran alun-alun Kota Trenggalek, Jatim, Sabtu (31/12/2022) hingga Ahad (1/1/2023) dini hari. FOTO:dok.Ant

TRENGGALEK, JATIM, SUDUTPANDANG.ID – Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur menggelar refleksi akhir tahun dengan mendatangkan tokoh budayawan Emha “Cak Nun: Ainun Nadjib dan “Kiai Kanjeng” ke alun-alun kota setempat pada perayaan Tahun Baru, Sabtu (31/12/2022) malam hingga Ahad (1/1/2023) dini hari.

Acara yang dikemas dengan tema “Pesta Kasih: Refleksi Akhir Tahun 2022” itu disambut antusias oleh masyarakat, khususnya Komunitas “Maiyah”, sebutan bagi para penggemar tokoh budayawan nyentrik itu, semasa menuntut ilmu hingga tamat.

Di hadapan ribuan Maiyah, Cak Nun diminta memahami makna pesta kasih. Pesta lengket digambarkan dengan formasi melingkar (duduk).

Menurut Cak Nun, hal itu merepresentasikan bahwa semua cara berpikir manusia, bagaimana mengorganisasikan sesuatu, baik dari tingkat lokal hingga global sebanyak-banyaknya seperti lingkaran.

BACA JUGA  Pelabuhan Tanjung Priok Buka Posko Bersama Jelang Nataru

“Ada teori di Maiyah yang tidak hanya ekologi, tapi ecosophy, menemukan kearifan alam. Ecosophy artinya memahami dan menerapkan kearifan alam,” katanya.

Menurut Cak Nun, Allah SWT memiliki penilaian yang lebih bulat, yang lebih mengetahui ruang dan waktu, sehingga apa yang terjadi hari ini yang mungkin tampak merugikan, namun sebenarnya adalah rezeki yang masih tersimpan rahasianya.

Dalam kesempatan itu, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin menyampaikan melalui Kenduri Cinta yang menandai pergantian tahun dengan memberikan pemahaman baru dalam kehidupan.

“Luar biasa malam ini kita mengawali tahun dengan pemahaman baru bahwa hidup bukan untuk diri kita sendiri, tapi kita hidup untuk sebuah misi,” katanya.

BACA JUGA  Ribuan Warga Hadiri Ceramah Kebangsaan Bupati Asahan Dalam Peringatan HUT RI

Mas Arifin atau mas Ipin — sebutan akrab bupati — kemudian mengutip cerita bagaimana ketika manusia diciptakan, para malaikat pun tidak yakin dan khawatir hanya akan menimbulkan kerusakan di bumi. Namun, Tuhan lebih tahu tentang ciptaan-Nya.

“Jadi, jangan sampai kita melakukan kerusakan di muka bumi ini, meski kita tidak sempurna, meski ada kerusakan yang kita lakukan, baik sengaja maupun tidak sengaja,” katanya.

Oleh karena itu, dengan kebersamaan di malam Tahun Baru ini diharapkan dapat saling mengingatkan, karena memang perjuangan itu tidak mudah.

“Jadi, saya yakin semakin tua usia kita, semakin pendek waktu kita di bumi ini, semakin berat misi yang kita emban. Saya mohon berkah Tuhan semoga kita semua berhasil dalam setiap misi, kita semua memiliki misi, sama cita-cita mewariskan kemerdekaan, semoga kita tetap tabah, jangan dekat-dekat dengan sesuatu yang mendekati merusak, apalagi yang bersifat sosial,” kata Mochamad Nur Arifin. (02/Ant)

Tinggalkan Balasan