Garda BMI Pintu Masuk Warga NU ke PKB

Peresmian Kantor Sekretariat DPC Garda BMI Kabupaten Trenggalek di Pondok Pesantren Al Falah Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Ahad (18/12/2022)/Foto: Istimewa

TRENGGALEK, SUDUTPANDANG.ID – Gabungan Aliansi Rakyat Daerah (Garda) untuk Buruh Migran Indonesia (BMI) menjadi pintu masuk warga Nahdlatul Ulama (NU) ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Demikian disampaikan M. Izuddin Zakki, mewakili Ketua DPC PKB Kabupaten Trenggalek, Kholik, saat meresmikan Kantor Sekretariat DPC Garda BMI Kabupaten Trenggalek di Pondok Pesantren Al Falah Kedunglurah, Kecamatan Pogalan, Ahad (18/12/2022).

Kemenkumham Bali

“Masuk ke PKB lewat BMI merupakan wasilah yang bisa digunakan pintu masuk. Kenapa demikian?, karena di dalam NU itu tempatnya untuk beribadah, bukan mencari rezeki, sedangkan jika warga NU ingin mendapatkan kesejahteraan, pintu masuknya lewat PKB, karena ada Garda BMI tempat untuk berjuang mendapatkan kesejahteraan,” ungkap Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah yang akrab disapa Gus Zaki.

Gus Zaki meminta Garda BMI Kabupaten Trenggalek untuk tak henti memperjuangkan hak pekerja migran Indonesia yang berada di sejumlah negara.

“Garda BMI harus menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari semangat kaum pekerja migran, bahwa kita harus sanggup mengangkat harkat dan martabat masa depan mereka,” kata Gus Zaki.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Garda BMI, Imam Subali, menyatakan Garda BMI merupakan organisasi sayap PKB yang masuk dalam AD/ART.

“Peran dari Garda BMI itu tidak boleh hanya mengajari para pekerja migran untuk menuntut hak melalui jalan demonstrasi saja, melainkan menuntun mereka untuk mendapatkan hak-hak lain di luar jalur pekerjaannya agar status sosialnya semakin baik,” ujarnya.

Imam Subali juga berpesan agar Garda BMI menjadi rumah perjuangan, pengharapan yang baik dan senantiasa memberikan advokasi-advokasi, edukasi secara komprehensif bagi seluruh pekerja migran.

“Perjuangkan hak pekerja migran dengan kecakapan-kecakapan ilmu pengetahuan. Yang terpenting adalah bahwa kita membantu mereka dari hati, agar tercipta migran yang unggul dan itu merupakan target kita,” tegasnya.

“Garda BMI diharapkan mampu menjadikan daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang belum masuk PKB. Karena sayap PKB, Garda BMI ini bisa dijadikan tempat untuk berlabuh warga NU untuk mendapatkan kesejahteraan,” sambung Imam Subali.

Di lokasi yang sama, Ketua Dewan Pakar DPP Garda BMI, Eko Yuhono, menyampaikan organisasi ini merupakan salah satu bentuk kehadiran sekaligus menjadi rumah pembelaan bagi para pekerja migran.

“Karenanya agenda utama Garda BMI kali ini adalah merumuskan program strategis dan implementatif bagi pekerja migran Indonesia,” ujar pria kelahiran Desa Sawahan, Kecamatan Watulimo ini.

“Pekerja migran Indonesia masih membutuhkan kehadiran banyak pihak, mereka butuh kehadiran kita. Tanpa kebersamaan kita semua, terutama kita sebagai pegiat-pegiat dan aktivis kemanusiaan nasib saudara kita para pekerja migran Indonesia tidak akan banyak berubah,” sambung Eko,

Karena itu, Eko meminta seluruh pengurus dan kader Garda BMI untuk bersatu padu, menyamakan persepsi, dan memberikan perlindungan maksimal kepada para pekerja migran yang membutuhkan uluran bantuan dan pembelaan.

“Baik perlindungan hukum, ekonomi, dan juga perlindungan sosial. Peta perjuangan kita ini adalah manifestasi dari nilai-nilai perjuangan PKB), tanpa political will atau niat baik serta dukungan, tidak mungkin semua perjuangan itu bisa tercapai,” tandasnya.

Selaku Ketua DPC Garda BMI Kabupaten Trenggalek Anugrah Iskandar Putra menyatakan komitmen jajarannya untuk mengimplementasikan visi misi organisasi sayap PKB tersebut.

“Kami siap mengemban amanah, peresmikan kantor Sekretariat DPC Garda BMI Kabupaten Trenggalek ini harus memotivasi untuk mengimplementasikan visi misi Garda BMI,” ujarnya penuh semangat.

Selain Ketua Umum, Ketua Dewan Pakar dan pengurus pusat hadir juga pengurus tingkat wilayah Garda BMI Kabupaten Trenggalek.(bud/01)

Tinggalkan Balasan