TANGERANG, SUDUTPANDANG.ID – Menjelang libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Garuda Indonesia menyiapkan strategi layanan agresif untuk memastikan kelancaran mobilitas masyarakat di masa puncak perjalanan akhir tahun. Langkah menjelang Nataru ini merupakan hasil koordinasi antara Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi dalam rapat yang digelar di Garuda Sentra Operasi, Tangerang, Banten, Rabu (29/10).
“Kami menyiapkan kebijakan dan strategi agar seluruh aspek dapat berjalan optimal dan berpihak pada masyarakat,” ujar Menhub Dudy, seperti dimuat di laman resmi Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang dilihat redaksi, Sabtu (1/11).
Salah satu kebijakan utama yang akan diterapkan adalah penurunan tarif tiket pesawat domestik kelas ekonomi sebesar 13 – 14 persen selama periode 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan masa pembelian tiket dimulai sejak 22 Oktober 2025.
Menhub menegaskan bahwa langkah ini dilakukan untuk menjaga konektivitas antardaerah serta memastikan harga tiket tetap terjangkau di tengah meningkatnya permintaan.
Kebijakan tersebut sejalan dengan arah Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya penguatan langkah strategis guna menjaga momentum pertumbuhan ekonomi nasional pada semester II tahun 2025, khususnya dengan mendorong konsumsi rumah tangga dan menjaga daya beli masyarakat.
Selain memberikan potongan harga tiket, Garuda Indonesia juga akan meningkatkan kapasitas penerbangan melalui penambahan jadwal extra flight dan pengoperasian pesawat berkapasitas lebih besar. Peningkatan layanan juga diikuti dengan pengawasan ketat terhadap standar keselamatan, ground handling, serta kesiapan SOP kondisi darurat yang melibatkan seluruh direktorat teknis Kementerian Perhubungan.
Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan yang hadir langsung dalam pertemuan tersebut menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memperkuat kualitas layanan menjelang masa angkutan Nataru.
Ia menilai koordinasi dengan pemerintah menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga stabilitas layanan transportasi udara nasional.
Dilaporkan pula bahwa dua direktur asing Garuda kini mulai aktif mengikuti agenda manajemen perusahaan dan terlihat hadir mengenakan seragam biru tua Garuda. Kehadiran mereka menandai langkah restrukturisasi dan penguatan tata kelola perusahaan menuju standar internasional.
Menhub Dudy berharap agar seluruh maskapai, termasuk Garuda Indonesia, dapat menerapkan kebijakan ini secara konsisten selama periode Nataru.
“Kami ingin memastikan masyarakat dapat bepergian dengan nyaman, aman, dan harga yang wajar. Sinergi pemerintah dan operator penerbangan menjadi kunci dalam mewujudkan hal itu,” tegasnya.(01)









