Hemmen

Garuda Indonesia Dukung Pelatihan Tenaga Kerja Migran di Hongkong

Karyawan Garuda Indonesia, Diah Sarahwati memberikan pelatihan kepada sekitar 120 tenaga kerja wanita migran di Hongkong/Dok: Garuda Indonesia

Jakarta, Sudut Pandang-Sebagai bagian dari program Corporate Social Responsibility dan Program Kemitraan Bina Lingkungan (CSR-PKBL) di bidang pengembangan masyarakat, Garuda Indonesia memberikan dukungan untuk kegiatan karyawannya yang melaksanakan program sosial berupa pelatihan kepada tenaga kerja wanita migran di Hongkong.

Tim karyawan Garuda Indonesia yang dimotori oleh Diah Saraswati dan 9 orang rekan kerja lainnya ini, memberikan pelatihan kepada sekitar 120 tenaga kerja wanita migran di Function Hall Gedung Bank BNI di Hongkong pada hari Minggu, (24/11/2019).

Idul Fitri Kanwil Kemenkumham Bali

Kegiatan ini juga didukung penuh oleh Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan BNI di Hongkong yang juga merupakan wujud sinergi BUMN dalam program CSR dan PKBL.

BACA JUGA  Rektor Universitas Mercu Buana Kunjungi PT di Malaysia

Adapun bentuk pelatihan yang dilakukan yaitu membuat kerajinan tangan dengan memanfaatkan kain perca untuk menghasilkan boneka dengan khas kain Nusantara, seperti boneka Ibu Kartini dengan kebaya, boneka dengan rumbia asal Papua, boneka penari gambyong asal Yogyakarta dan lain sebagainya.

“Kegiatan ini merupakan salah satu wujud kepedulian Garuda Indonesia terhadap peningkatan kualitas masyarakat secara luas melalui dukungan nyata berupa pelatihan kerja dan dukungan penuh untuk pengembangan keahlian dalam bidang apapun,” kata Direktur Human Capital, Heri Akhyar dalam keterangan pers di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Keahlian tersebut, jelas Heri Akhyar, diperkenalkan kepada masyarakat luas dengan memberikan pelatihan gratis agar masyarakat dapat memanfaatkan ilmunya untuk memperoleh dan meningkatkan pendapatan.

BACA JUGA  KKHI: 30 Persen Jamaah Haji Lansia Indonesia Rentan Demensia

“Sehingga akan berdampak pada meningkatnya kualitas hidup, sehingga masyarakat seperti Tenaga Kerja Wanita sebagai imigran, akan lebih mandiri dalam menentukan penghidupan selanjutnya melalui keahlian yang dimilikinya,” ujarnya .

Ia berharap para pekerja migran Indonesia dapat memiliki keahlian lain yang dapat dimanfaatkan sebagai pilihan untuk mensejahterakan kehidupannya. Para pekerja migran Indonesia, menjadi salah satu fokus dalam program mengedukasi masyarakat terkait pentingnya memiliki keahlian lain.

“Ke depannya dapat dipergunakan saat mereka memilih untuk pulang dan mencari nafkah. Kami senantiasa mendukung kegiatan sosial yang dilaksanakan oleh karyawannya sebagai salah satu bagian dari upaya melibatkan partisipasi karyawan dalam pelaksanaan program-program CSR dan PKBL,” terangnya.Red/Bmg

Barron Ichsan Perwakum

Tinggalkan Balasan